Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menyatakan kesiapannya dalam mendukung program nasional Presiden RI untuk membangun Sekolah Rakyat (SR). Sekolah ini dirancang sebagai lembaga pendidikan berasrama bagi masyarakat kurang mampu dan akan dibangun di Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan lahan yang sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat untuk pembangunan SR secara ideal.
"Paling lambat hari Jumat (21/3) besok, kita harus mengusulkan lahan tersebut ke pemerintah pusat. Kabupaten Cirebon sudah siap," ujar Imron, Kamis (20/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah Rakyat: Pendidikan Gratis 24 Jam untuk Warga Kurang Mampu
Imron menjelaskan bahwa SR bukan sekadar sekolah biasa, tetapi lebih mirip pesantren dengan sistem boarding school yang mencakup pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Ini bukan sekadar sekolah formal, tetapi SR akan beroperasi 24 jam dengan fasilitas makan, pakaian, dan kebutuhan lainnya yang diberikan secara gratis," katanya.
Menurutnya, keberadaan SR merupakan strategi pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan serta menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Untuk mencapai Indonesia Emas, SDM harus dipersiapkan dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan Sekolah Rakyat, agar anak-anak dari keluarga miskin memiliki akses pendidikan berkualitas," ujar Imron.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani, menambahkan bahwa pembangunan SR merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah. Jika suatu daerah memiliki bangunan atau gedung yang bisa dimanfaatkan, maka bangunan tersebut akan dijadikan SR.
"Namun, jika tidak ada bangunan yang tersedia, cukup dengan menyediakan lahan. Hasil rapat tadi, insyaallah tanah di Kaliwadas kita siapkan untuk SR. Hari Jumat lahan tersebut harus sudah diusulkan ke Kementerian," ujar Indra.
Ia menyebutkan bahwa luas lahan yang disiapkan berkisar antara 5 hingga 10 hektare, yang akan menampung siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA yang berasal dari keluarga miskin.
"Selain pendidikan formal, di SR juga akan diberikan pembelajaran karakter dan keagamaan. Ini adalah program strategis Presiden yang diyakini akan menekan angka kemiskinan. Sebab, kemiskinan sering kali diwariskan dari generasi ke generasi," pungkasnya.
(tey/tey)