Malam itu, Emah (65) dan 9 anggota keluarganya yang merupakan warga Dusun Sigung 2, Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis, Jawa Barat sedang tertidur lelap.
Saat tertidur, Emah mendengar suara gemuruh, disusul suara retakan bak terjadi gempa bumi. Bukan gempa, suara itu berasal dari tanah longsor yang merusak rumahnya, Selasa (18/3) malam sekitar Pukul 21.30 WIB
"Kaki saya gemetar tidak berani keluar. Saya membangunkan anak-anak. Terdengar retakan kemudian terasa ada getaran, awalnya saya kira gempa," kata Emah kepada detikJabar, Rabu (19/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emah mengungkapkan awalnya takut untuk keluar rumah. Namun setelah merasakan getaran gempa, Emah meminta anggota keluarganya untuk keluar rumah. Setelah dilihat ke belakang rumah, ternyata bagian dapur rumahnya sudah ambruk karena longsor.
"Setelah kejadian saya bersama keluarga ada 9 orang mengungsi ke rumah saudara karena khawatir ambruk. Siang ke sini beres-beres, nanti malam mengungsi lagi," ujarnya.
Selain rumah Emah, dalam kejadian ini satu rumah lainnya juga mengalami kerusakan. Selain merusak rumah, longsor juga mengancam dua rumah lainnya dan sebuah kolam ikan.
Untuk meringankan tenaga pemilik rumah, warga sekitar berjibaku membereskan material longsor yang merusak rumah koran. Selain itu, pemilik rumah memperbaiki tebing longsor agar rumah tidak ambruk saat kembali terjadi hujan deras.
"Hujan dengan intensitas tinggi dan disertai angin kencang mengakibatkan tebing kolam longsor merusak sebagian bangunan 2 rumah. Dua keluarga mengungsi ke rumah kerabat terdekat," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani.
Dalam kejadian ini, BPBD Ciamis telah melakukan penanganan dengan mendatangi lokasi. BPBD Ciamis berkoordinasi dengan aparat setempat dan melakukan assessment serta drop logistik kedaruratan.
"Penanganan telah kami lakukan dan memberikan logistik kedaruratan serta sembako untuk para korban," pungkasnya.
(wip/orb)