Penumpan Pesawat Berulah gegara Parno Dikejar 'Pengikut Setan'

Penumpan Pesawat Berulah gegara Parno Dikejar 'Pengikut Setan'

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 15 Mar 2025 03:00 WIB
Pesawat sedang take off atau lepas landas.
Foto: Unsplash/Gary Lopater
Bandung -

Sebuah penerbangan American Airlines yang baru saja lepas landas dari Georgia menuju Florida terpaksa kembali ke landasan akibat insiden di dalam pesawat. Seorang penumpang bernama Delange Augustin (31) bertindak agresif dan menyerang pramugari, memaksa pilot untuk membatalkan penerbangan.

Menurut laporan Fox News pada Jumat (14/3/2025), insiden terjadi pada penerbangan yang berangkat pada Senin. Tak lama setelah pesawat mengudara, seorang pramugari menyadari bahwa Delange mengalami keadaan darurat medis. Saksi mata menyebutkan bahwa Delange terlihat gelisah, menghentakkan kaki, berteriak tidak jelas, serta tubuhnya tampak bergetar.

Dalam dokumen pengadilan federal Georgia, disebutkan bahwa Delange menunjukkan perilaku agresif dengan menendang pramugari dan merusak kursi pesawat. Saat seorang kru mencoba mendekatinya, Delange justru mengangkat kaki dan menendang pramugari tepat di dadanya. Menyadari situasi yang semakin tidak terkendali, pilot memutuskan untuk kembali ke bandara Savannah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak berhenti di situ, Delange juga dilaporkan meninju dan menendang kursi penumpang di depannya. Saat penumpang tersebut berpindah tempat duduk, ia tetap melanjutkan aksinya hingga kursi tersebut patah.

Menurut agen khusus FBI yang menangani kasus ini, Delange akhirnya mulai tenang ketika pesawat mendarat dan bergerak menuju gerbang. Namun, begitu penumpang diminta tetap duduk, ia tiba-tiba berlari ke bagian depan pesawat sambil memegangi saudara perempuannya, Medjina Augustin. Saat mencapai dapur pesawat, Delange menyerang seorang pramugari dengan pukulan keras ke lengan atasnya.

ADVERTISEMENT

Tiga penumpang kemudian berusaha menahan Delange dan Medjina, hingga petugas keamanan bandara datang dan mengendalikan situasi.

Dalam penyelidikan lebih lanjut, Medjina mengatakan kepada agen FBI bahwa ia dan saudaranya berencana pergi ke Haiti untuk menghindari "serangan spiritual." Dalam pernyataan tertulis, ia mengungkapkan tentang "kegelapan," "kejahatan yang muncul dalam kegelapan," dan mengaku telah menyakiti seseorang karena orang tersebut "mencerminkan kejahatan."

Dokumen pengadilan juga menyebutkan bahwa Delange menyuruh Medjina untuk menutup mata selama penerbangan, karena mereka percaya bahwa "pengikut Setan" mengikuti mereka ke dalam pesawat dan berusaha menghalangi perjalanan mereka ke Haiti. Selain itu, Delange juga diketahui menelan manik-manik rosario, yang diyakininya sebagai "senjata" dalam peperangan spiritual. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk evaluasi medis sebelum dipindahkan ke Pusat Penahanan Chatham County.

Medjina bersikeras bahwa saudaranya tidak memiliki gangguan mental, dan ia menelan manik-manik rosario tersebut sebagai bagian dari keyakinan spiritualnya.

Pihak American Airlines membenarkan adanya insiden tersebut dan memuji profesionalisme kru serta kesabaran para penumpang.

"Keselamatan dan keamanan selalu menjadi prioritas utama kami. Kami mengapresiasi kerja cepat kru dalam menangani situasi dan berterima kasih kepada penumpang atas pengertian mereka," ujar maskapai dalam pernyataan resminya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads