Nasib memilukan dialami seorang remaja asal Ciawi, Tasikmalaya berinsial AAG (17). Perutnya tertusuk pedang berkepala singa hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Lantas, bagaimana kronologi insiden ini bisa terjadi? Berikut rangkuman 5 faktanya:
1. Tertusuk Saat Melerai Pertengkaran Orang Tua
Insiden ini terjadi saat korban hendak melerai pertengkaran kedua orang tuanya. Kasus ini pun menggegerkan Tasikmalaya, karena rekaman video korban dengan kondisi pedang tertancap di perut tersebar di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, kronologi kejadian berawal saat korban dan keluarganya berbuka puasa bersama di rumah, pada Rabu (12/3/2025). Dari sini lah muncul pertikaian YD, ayah korban dan istrinya, CU.
2. Berawal Dari Komplain Sang Ayah
Usai berbuka puasa, bapak korban inisial YD, merasakan gangguan di perutnya. Dia mengaku sakit perut. Saat itu YD komplain kepada istrinya CU, dia menuding perutnya sakit akibat makan masakan istrinya.
Bahkan YD menuding masakan itu membuat sakit perut, karena CU memasaknya tidak dengan ikhlas. Karuan saja hal itu menuai pertengkaran, pasangan suami istri ini cekcok mulut di hadapan anak-anaknya. Suasana berbuka puasa yang seharusnya tenang dan menyenangkan, malah menegangkan.
3. Ambil Pedang untuk Melerai Cekcok Orang Tua
Sebagai anak lelaki sulung, AAG mencoba turun tangan melerai pertengkaran kedua orang tuanya itu. Alih-alih reda, pertengkaran YD dan CU malah makin memanas. Kejengkelan korban akibat kelakuan orang tuanya itu kian memuncak.
Korban kemudian masuk ke kamar orang tuanya dan membawa sebilah pedang. "Maksud dan tujuan korban membawa senjata tajam itu untuk menakuti bapaknya," kata Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Jajang Kurniawan, Kamis (13/3/2025).
4. Pedang Tertancap ke Perut
Di hadapan ibu bapaknya, korban mencabut pedang itu dari sarangnya. Di momen itu, ibu korban yang panik atas apa yang terjadi, merangkul korban dari belakang. Tapi hal itu justru membuat pedang yang dipegang malah tertancap ke perut.
"Jadi ibu kandungnya merangkul korban dari belakang, tanpa disadari golok atau pedang itu sudah menancap di perut korban, tepatnya di atas pusar," kata Jajang.
5. Dirawat di RSUD
Seketika itu pertengkaran pasutri itu berubah menjadi kepanikan. Dengan kondisi pedang masih tertancap di perut, korban dibawa ke Puskesmas Ciawi.
Namun Puskesmas tak sanggup menangani, sehingga harus dirujuk ke RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya.
Bagian ujung pedang yang tertancap di perut korban sekitar 7 sentimeter, tapi yang jadi masalah di ujung pedang terdapat lekukan, mirip di pisau belati. Sehingga jika pedang dicabut serampangan, bisa membuat robekan luka semakin besar.
"Korban masih dirawat di rumah sakit, jadi hasil penyelidikan sementara, kejadian itu adalah kecelakaan atau tak sengaja, bukan penusukan seperti yang dinarasikan di media sosial," kata Jajang.
(ral/sud)