Ribuan rumah yang terdampak gempa Kertasari mendapatkan uang ganti kompensasi dari pemerintah. Kompensasi yang diberikan kepada masyarakat tersebut totalnya senilai Rp 25 miliar.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, Pemkab Bandung telah menerima uang kompensasi tersebut dari BNPB. Kata dia, uang tersebut langsung diberikan kepada masyarakat Kertasari yang rumahnya terdampak.
"Iya Pemkab Bandung sudah mendapatkan transfer bantuan dari BNPB sebesar Rp 25,5 miliar untuk korban bencana Kertasari," ujar Dadang, kepada awak media, Kamis (13/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadang menjelaskan uang tersebut langsung diberikan untuk kompensasi 1.083 unit rumah yang rusak. Jumlah tersebut termasuk kategori rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan.
"Itu diberikan langsung untuk 1.083 unit rumah dan totalnya sebenarnya lebih dari sekitar 6.000 rumah. Tapi ada yang dibiayai oleh BNPB sekitar 1.083 rumah. Ada juga yang dibiayai oleh APBD Kabupaten Bandung," katanya.
![]() |
Pihaknya mengaku Pemkab Bandung juga turut mengumpulkan uang donasi untuk bantuan gempa Kertasari. Menurutnya uang tersebut diluar APBN, dan APBD Kabupaten Bandung.
"Dari ASN terkumpul hampir sebesar Rp 900 juta-an. Itu langsung diberikan dan dititipkan melalui BAZNAS dan BAZNAS menyalurkannya," jelasnya.
Dadang mengungkapkan ribuan rumah yang terdampak gempa bumi sudah ditangani pemerintah. Kata dia, uang kompensasi tersebut telah diberikan semuanya kepada warga.
"Tapi alhamdulillah seluruh rumah yang mencapai ribuan rumah pasca gempa bumi di Kertasari ini sudah tertangani dan hari ini sudah secara resmi kita selesaikan semuanya," ucapnya.
Dadang meminta masyarakat untuk membuat rumah tahan gempa bumi. Apalagi mereka tinggal di area yang rawan bencana gempa bumi.
"Itu bisa dengan cara membuat rumah panggung ataupun dengan kontruksi yang memang harus tahan gempa bumi," kata Dadang.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama menyebutkan, awalnya data kerusakan rumah yang terdampak gempa bumi sebanyak 1.174 unit rumah rusak. Namun data tersebut mengalami perubahan setelah melakukan assement kembali.
"Setelah validasi ulang menjadi 1.083 unit rumah. Itu terdiri dari rumah rusak berat sejumlah 52 unit dan mendapat bantuan sejumlah Rp 60 juta per unit, tetapi sudah dibangun rumah kembali," kata Uka.
Kemudian rumah rusak sedang sebanyak 294 unit dan mendapatkan bantuan senilai Rp 30 juta per unit. Setelah itu rumah rusak ringan sebanyak 737 unit dan mendapat bantuan Rp.15 juta per unit
"Semua sudah kami selesaikan bantuannya," bebernya.
Uka mengungkapkan selain 1.083 unit rumah, sebanyak 4.205 unit rumah turut mendapatkan bantuan dari APBD Kabupaten Bandung. Rumah yang mendapatkan bantuan tersebut masuk dalam kategori rusak ringan.
"Satu rumahmya mendapatkan bantuan senilai Rp 1 juta per unit," jelas Uka.
"Alhamdulillah, sebanyak 494 unit rumah rusak yang tidak masuk kriteria mendapat bantuan dari ASN yang di titipkan di BAZNAS Kabupaten Bandung sebesar Rp.1 juta per unit," ujarnya.
Uka menambahkan bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alam gempa bumi. Sehingga masyarakat bisa kembali pulih pasca bencana gempa bumi.
"Memang dalam pelaksanaan penyerahan bantuan kepada warga korban terdampak gempa bumi itu dilaksanakan secara bertahap. Namun untuk rumah yang rusak berat, dilakukan pembangunan kembali," pungkasnya.
(yum/yum)