Abdul Rosid akhirnya melunak dengan meminta maaf atas kegaduhan yang dibuatnya. Pria asal Garut yang mengaku-ngaku sebagai Imam Mahdi itu juga menyatakan diri bertobat dan kembali ke NKRI.
Bukan cuma Abdul Rosid, permohonan maaf dan sumpah kembali ke NKRI juga dilakukan puluhan pengikut Rosid. Mereka membacakan ikrar kembali ke NKRI di Aula Desa Panyindangan, Kecamatan Pakenjeng, pada Senin, (10/3) kemarin.
"Saya mau damai dengan NKRI. Dan tentu, di NKRI banyak kawan, banyak teman. Ada Protestan, ada Hindu, Katolik, Budha, tidak hanya Islam doang. Itu mungkin dari saya menyampaikan segitu saja," kata Rosid dalam video deklarasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul Rosid mengaku, pernyataannya mengaku sebagai Imam Mahdi terinspirasi dari Sensen Komara, Presiden Negara Islam Indonesia (NII) yang pernah mengaku sebagai Rasul.
"Apapun yang saya maksud kemarin, mengakui sebagai jenderal angkatan udara bintang empat, kemudian Imam Mahdi dan ulama Pancasila, hari ini saya menyatakan pembubaran Negara Islam Indonesia," katanya.
Pada kesempatan itu, Rosid juga meminta para pengikutnya untuk kembali ke ajaran yang benar dan berpedoman pada UUD 1945.
"Semua sudah jelas. Jadi mantan jenderal NII mau laki-laki, mau perempuan, sudahlah balik lah ke rakyat. Melaksanakan UUD 1945 merdeka sekaligus Pancasila. Jangan bikin lagi hal-hal yang saya sampaikan," jelasnya.
Sebelumnya, Rosid membuat heboh dengan pengakuannya sebagai Imam Mahdi. Setelah ditelusuri, Rosid diketahui merupakan loyalis Sensen Komara hingga akhirnya mengikuti dan menurunkan ajaran Sensen.
"Abdul Rosid sempat menyuruh pengikutnya untuk salat menghadap ke timur, seperti yang diperintahkan oleh Sensen Komara bin Bakar Misbah. Tapi, saat ini sudah tidak lagi," kata Kepala Bakesbangpol Garut, Nurrodhin.
Menurutnya, Rosid ternyata memiliki banyak pengikut. Dari pendataan yang dilakukan, 44 orang tercatat merupakan pengikut dan mempercayai Rosid sebagai Imam Mahdi.
"Berdasarkan pendataan, pengikutnya ada 44 orang," ucap Nurrodhin.
(bba/dir)