Aang Encis, pria yang viral karena pengakuannya yang kontroversial soal istri dan anaknya yang baik-baik saja padahal meninggal dunia setelah menjadi korban banjir pada Kamis (6/3/2025) lalu belum terlihat kembali beraktivitas.
Pascatragedi yang merenggut nyawa istri dan anaknya, toko milik Aang di Pasar Semi Modern Palabuhanratu tampak tutup. Dari pantauan detikJabar pada Senin (10/3/2025), kios itu tertutup rapat dengan terpal biru.
Menurut keterangan sejumlah pedagang di sekitar lokasi, Aang sudah tidak berjualan sejak kejadian yang menimpa keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya buka setiap hari, tapi sejak musibah itu, kiosnya tutup terus," kata salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.
Dari pantauan detikJabar, kios milik Aang cukup besar, terletak di Blok C 14-15 Pasar Semi Modern Palabuhanratu. Pria asal Desa Margalaksana ini sudah berjualan lebih dari 20 tahun, menjual berbagai macam produk kelontongan dan sembako.
Tidak ada papan nama yang jelas di kiosnya, namun beberapa pedagang menyebut bahwa tokonya dikenal dengan nama "Aang Sembako". Selain kios utama, los di bagian depannya juga masih penuh dengan barang dagangan.
Meski tokonya tutup, Aang sempat terlihat berada di sekitar rukonya pada pagi hari tadi . Namun, tak lama kemudian, dia kembali pergi tanpa membuka tokonya.
"Tadi ada sebentar, enggak buka toko, langsung pergi lagi. Ada sekitar 30 menitan yang lalu," kata seorang warga di sekitar lokasi.
Aang Viral karena Pengakuan Nyeleneh
Nama Aang sempat menjadi sorotan setelah videonya yang berdurasi 34 detik beredar luas di media sosial. Dalam video itu, ia menyatakan bahwa istri dan anaknya selamat dan mengungsi ke Kampung Ciganas, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak.
"Saya Haji Aang, suami Neng Santi yang di Kampung Gumelar. Kata orang-orang istri dan anak saya terbawa arus, padahal mereka ada di wilayah Cikakak, alhamdulillah selamat. Apa yang diinfokan itu tidak sesuai," ucap Aang dalam video tersebut.
Namun kenyataan berkata lain. Saat warga dan tim SAR berjibaku mencari korban, Aang tetap berjualan di pasar dan bersikeras bahwa istrinya sudah mengungsi. Hal ini membuat warga geram, apalagi setelah jasad Santi alias Zahra dan anaknya Nurul ditemukan tertimbun puing kontrakan mereka.
Belakangan, Kapolsek Cikakak, AKP Dudung Masduki, menjelaskan bahwa Aang tidak menyangka istrinya masih berada di kontrakan.
"Menurut keterangannya, Aang mengira istrinya sudah pulang ke Sirnarasa bersama anaknya. Itu komunikasi terakhir mereka," ujar AKP Dudung.
Kini, setelah tragedi yang menimpa keluarganya, belum ada kepastian kapan Aang akan kembali berjualan. Ia pun masih menjadi perbincangan warga yang ikut terpukul atas kejadian yang menimpa keluarganya.
(sya/sud)