Banjir akibat luapan Sungai Cikeruh merendam Jalan Kampung Cipanileman, Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Ketinggian air di jalan tersebut bervariasi, mulai dari setinggi betis hingga paha orang dewasa, membuat akses jalan terputus dan tak bisa dilalui kendaraan roda dua.
Akibat banjir ini, aktivitas warga ketika hendak keluar atau kembali ke rumah terganggu. Banyak warga terpaksa mencari jalur alternatif atau bahkan harus mengandalkan jasa warga sekitar yang menawarkan bantuan dengan gerobak.
Di tengah genangan air, tiga orang warga tampak berjuang mendorong gerobak beroda dua yang mengangkut dua unit sepeda motor. Salah satu dari mereka, Oyo (35), mengatakan bahwa medan yang harus mereka lalui cukup berat karena ketinggian air mencapai 60-70 sentimeter. "Lumayan menguras tenaga, banjirnya dalam, sepaha," kata Oyo kepada detikJabar, Minggu (9/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Oyo, genangan air lebih parah di bagian jalan yang belum dicor. Akibatnya, kendaraan roda dua tak bisa melintas dan harus diangkut menggunakan gerobak. Sementara itu, mobil masih bisa melintas, asalkan kondisinya masih bagus.
"Akses jalannya yang banjir, terlalu rendah karena ke sana belum dicor. Ada di sana pemukiman, kalau banjir motor warga harus dinaikkan ke gerobak. Kalau mobil bisa melintas, asal mobilnya masih bagus," tuturnya.
Meski pekerjaan ini menguras tenaga, Oyo dan dua temannya tidak mematok tarif khusus untuk jasa dorong gerobak yang mereka lakukan. "Bayar seikhlasnya, pendapatan nggak tentu, bisa Rp100 ribu, kadang-kadang juga lebih, tergantung banyak yang lewat," ujar Oyo.
![]() |
Meski lelah, Oyo bersyukur bisa membantu banyak orang sekaligus mendapatkan tambahan penghasilan untuk keluarganya. "Alhamdulillah bisa bantu orang, semoga berkah dan bisa bawa (pendapatan) buat keluarga," tambah Oyo.
Sejak pagi, Oyo sudah bolak-balik menerobos banjir tanpa menghitung berapa kali ia harus mendorong gerobak. Meski dingin dan melelahkan, ia tetap merasa senang.
Sementara Oyo dan teman-temannya berjibaku di tengah banjir, para pemilik motor terpaksa mencari jalan alternatif, mengitari Stasiun Kereta Cepat Tegalluar agar bisa mencapai tujuan mereka tanpa harus menerobos genangan air.
Salah seorang warga, Iim, mengaku sangat terbantu dengan adanya warga seperti Oyo. "Alhamdulillah membantu sekali, kalau gak ada mereka saya gak bisa pergi-pergian, ya gimana lagi jalannya juga banjir," ujar salah satu warga Iim kepada detikJabar.
Iim berharap, akses jalan tersebut sepenuhnya di cor supaya bisa dilintasi sepeda motor. "Ya kalau di cor semua, kalau ada genangan, setidaknya tidak sedalam seperti ini," ujarnya.
(wip/iqk)