Jembatan Bojongkopo yang ambles empat meter akibat banjir akan segera dipasang jembatan sementara jenis bailey. Pemasangan jembatan darurat itu ditargetkan bisa digunakan sebelum Lebaran agar arus lalu lintas kembali normal.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi Dede Rukaya mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional Jawa Barat-DKI terkait pemasangan jembatan sementara. Menurutnya, langkah ini diambil agar akses transportasi segera pulih dan masyarakat tidak terhambat saat mudik.
"Rencananya akan ditangani dengan jembatan Bailey. Mudah-mudahan sebelum Lebaran sudah tersambung," ujar Dede di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Jumat (7/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, dua unit alat berat telah berada di lokasi untuk mendukung proses pembangunan. Namun, Dede mengakui ketersediaan alat berat masih terbatas sehingga pihaknya juga berkoordinasi dengan sektor swasta untuk mempercepat pengerjaan.
"Sekarang alat berat yang sudah siap dua unit, sudah di lapangan semua. Memang kita kekurangan alat berat yang kondisinya baik. Kita juga koordinasi dengan pihak swasta," katanya.
Selain Jembatan Bojongkopo, beberapa jalan dan jembatan lain di Kabupaten Sukabumi juga terdampak. Salah satunya Jembatan Ancae-Bojonghawur yang saat ini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dengan jembatan darurat berbahan kayu.
Dinas PU juga masih melakukan assessment terhadap jembatan di Palabuhanratu, Jembatan Desa di Jalan Tarisi, serta jalan yang terendam di Sagaranten serta Cidolog.
Dede menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperbarui data terkait titik-titik infrastruktur yang terdampak serta langkah penanganannya secara berkala.
(mso/mso)