Bencana banjir menerjang sejumlah daerah di Jawa Barat pada awal Ramadan 1446 H. Banjir merendam ratusan rumah dan mengakibatkan sejumlah warga terdampak.
Pada hari pertama Ramadan yakni 1 Maret 2025, banjir melanda Desa Tanjungmekar, Kabupaten Karawang. Banjir membuat 19 rumah terendam dan 58 jiwa terdampak. Sehari berselang, banjir terjadi di 3 daerah yakni Kabupaten Cianjur serta Kota dan Kabupaten Bogor.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan, bencana banjir paling parah pada 2 Maret 2025 terjadi di Kabupaten Bogor. Banjir terjadi disertai material tanah dan merendam ratusan rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumah yang terendam banjir bandang di Kabupaten Bogor berada di Desa Tugu Selatan 119 rumah, Desa Rawapanjang 137 rumah, Desa Sukasari 1 rumah dan 1 bangunan sekolah, Desa Karadenan 10 rumah, Desa Bojong Kulur 82 rumah," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (4/2/1025).
"Data sementara, ada 258 bangunan yang terdampak banjir," imbuhnya.
Akibat banjir tersebut, 976 jiwa terdampak dan 1 orang meninggal dunia karena terseret derasnya arus. "Satu orang atas nama Asep Mulyana asal Desa Citeko dinyatakan hilang," ungkapnya.
Selain itu, banjir juga terjadi di Kota Bogor tepatnya di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur serta di Kabupaten Bandung yakni di Kecamatan Ciparay.
Kemudian banjir juga merendam sejumlah titik di 3 kecamatan di Kota Bekasi, Kecamatan Cileungsi Bogor dan Kecamatan Tambun Utara Bekasi pada 3 Maret 2025. Wilayah Tambun Utara jadi yang paling parah terdampak banjir.
"Banjir di Tambun Utara merendam 148 rumah di 3 desa. Banjir disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut," ungkapnya.
Dengan kejadian banjir yang menerjang sejumlah wilayah tersebut, Hadi mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada akan dampak curah hujan tinggi yang berpotensi masih akan terjadi.
"Masyarakat dihimbau tetap waspada terhadap potensi bencana karena berdasarkan informasi saat ini Jawa Barat masih dalam periode musim hujan," tutup Hadi.
(bba/dir)