Jembatan Loji yang menghubungkan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Karawang terputus dan tak bisa dilalui karena banjir besar yang terjadi di Sungai Cicangor.
Selain karena tingginya intensitas hujan yang membuat air sungai semakin deras, terputusnya akses warga juga disebabkan karena usia konstruksi Jembatan Loji yang dianggap sudah tua.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi telah meminta Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBPMR) segera menangani terputusnya Jembatan Loji. Dedi menyebut, sebagai langkah awal akan dipasang jembatan darurat (bailey) untuk memastikan akses masyarakat tetap terhubung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya meminta kepada Kepala Dinas DBMPR Provinsi Jabar untuk segera memasang jembatan darurat hari ini juga, agar masyarakat tetap bisa beraktivitas tanpa terganggu," ujar Dedi, Selasa (4/3/2025).
Dedi memastikan, pembangunan ulang Jembatan Loji akan dilakukan di tahun 2025. Dia juga meminta dilakukan pendataan ulang seluruh jembatan yang dianggap telah melebihi usia konstruksi.
"Kami akan segera membangun Jembatan Loji tahun ini juga. Insyaallah, prosesnya akan segera dimulai sehingga masyarakat dapat kembali menggunakan jembatan dengan aman dan nyaman," ucapnya.
"Ini langkah penting agar kita bisa mencegah insiden serupa di masa depan. Jangan sampai jembatan-jembatan yang sudah tua tiba-tiba ambruk dan membahayakan masyarakat," imbuhnya.
Baca juga: Respons Dedi Mulyadi soal Bencana di Bogor |
Terpisah, Kepala DBPMR Jabar Bambang Tirtoyuliono menambahkan, penanganan terputusnya Jembatan Loji yang sudah berusia 31 tahun itu akan dilakukan dalam waktu dekat dengan menggunakan anggaran dari pemeliharaan rutin yang direalokasi.
"Setelah air surut kita akan menangani jangka pendek dengan jembatan bailey similtan, persiapan penanganan permanennya. Sementara pakai anggaran pemeliharaan rutin untuk penanganan daruratnya," singkatnya.
(bba/sud)