'Kota Emas yang Hilang' Ditemukan Usai 3.000 Tahun Tertutup Pasir

Kabar Internasional

'Kota Emas yang Hilang' Ditemukan Usai 3.000 Tahun Tertutup Pasir

Femi Diah - detikJabar
Selasa, 04 Mar 2025 05:30 WIB
A handout picture released by the Egyptian Ministry of Antiquities on April 8, 2021, shows the remains of a 3,000 year old city, dubbed The Rise of Aten, dating to the reign of Amenhotep III, uncovered by the Egyptian mission near Luxor. Β© AFP Photo/Handout/Egyptian Ministry of Antiquities
Temuan kota kuno yang dijuluki 'kota emas yang hilang' yang baru ditemukan di Mesir (Foto: AFP Photo/Handout/Egyptian Ministry of Antiquities)
Bandung -

Para arkeolog telah menemukan "Kota Emas yang Hilang" yang terkubur selama 3.000 tahun di bawah Lembah Para Raja, Luxor, Mesir. Penemuan ini mencakup sisa-sisa bangunan, pabrik pemrosesan emas, serta berbagai artefak berharga, memberikan wawasan baru tentang kehidupan di Mesir Kuno.

Dikutip detikTravel dari Daily Mail, Senin (3/3/2025), kota yang bernama Aten ini merupakan pusat administrasi dan industri utama pada masa pemerintahan Firaun Amenhotep III (1391-1353 SM). Kota ini kemudian ditinggalkan setelah pemerintahan Akhenaten, ketika ibu kota Mesir dipindahkan ke Amarna, sekitar 250 mil jauhnya.

Aten dijuluki sebagai "Kota Emas yang Hilang" karena pernah menjadi pusat pertambangan emas terbesar pada masanya. Lokasi penemuannya berdekatan dengan makam Raja Tutankhamun yang ditemukan pada tahun 2020. Penggalian mengungkap sisa-sisa permukiman, bengkel, kuil, pabrik pemrosesan emas, serta berbagai artefak seperti koin, patung kecil, dan perhiasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibangun sekitar tahun 1386 hingga 1353 SM, kota ini dinamai sesuai dengan dewa matahari Mesir, Aten. Temuan ini memberikan pemahaman baru tentang industri pertambangan emas di Mesir kuno serta kehidupan sehari-hari para pekerja yang tinggal di sana. Para arkeolog menemukan permukiman tambang yang terawat dengan baik, lengkap dengan fasilitas pemrosesan emas yang masih utuh.

Sisa-sisa pabrik menunjukkan bahwa masyarakat Mesir Kuno memiliki teknik penyulingan emas yang canggih. Prosesnya mencakup penggilingan kuarsa, penyaringan sedimen, hingga peleburan bijih menggunakan tungku tanah liat untuk menghasilkan emas murni.

ADVERTISEMENT

Selain itu, para arkeolog juga menemukan berbagai artefak, seperti koin tembaga dari dinasti Ptolemaic yang memerintah Mesir pada 305 SM hingga 30 SM.

Pillars of the Great Hypostyle Hall of the Karnak temple, Luxor, Egypt (Ancient Thebes with its Necropolis).Pillars of the Great Hypostyle Hall of the Karnak temple, Luxor, Egypt (Ancient Thebes with its Necropolis). Foto: Getty Images/iStockphoto/Siempreverde22

Mereka juga menemukan lima meja persembahan, yang merupakan slab batu tempat makanan dan minuman diletakkan sebagai hadiah untuk para dewa atau roh orang yang telah meninggal.

Figur terakota manusia dan hewan, patung batu dewa-dewi, serta bejana keramik untuk menyimpan parfum, obat-obatan, dan dupa juga ditemukan, memberikan gambaran tentang kehidupan sosial dan spiritual di kota ini.

Pencarian Selama 5 Tahun

Penemuan Aten merupakan hasil dari penelitian bertahun-tahun yang dimulai lima tahun lalu. Para arkeolog menemukan kota tersebut saat menggali di Luxor, dekat Lembah Para Raja, sekitar 300 mil selatan ibu kota Kairo. Mereka awalnya mencari kuil Raja Tutankhamun dan memilih lokasi itu karena kuil dua firaun Mesir lainnya, Horemheb dan Ay, lebih dulu ditemukan di sana.

"Beberapa minggu setelah kami mulai menggali, kami sangat terkejut ketika formasi bata lumpur mulai muncul di segala arah," kata Zahi Hawass, pemimpin tim penelitian dan mantan Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir.

"Yang kami temukan adalah situs kota besar yang terpelihara dengan baik, dengan hampir seluruh dindingnya masih utuh, dan ruangan-ruangan penuh dengan peralatan kehidupan sehari-hari," dia menambahkan.

Temuan itu sekaligus membuka babak baru dalam pemahaman tentang Mesir Kuno. Khususnya, mengenai bagaimana kota Aten memainkan peran penting dalam ekonomi dan budaya pada masa pemerintahan Amenhotep III.

Dengan rincian baru yang ditemukan, para ahli kini dapat lebih mendalam mempelajari sejarah kota ini dan bagaimana kehidupan di Aten berlangsung lebih dari tiga milenium yang lalu.

Kota Emas yang Hilang ini kini menjadi saksi bisu dari kejayaan Mesir Kuno dan menjadi salah satu penemuan arkeologi paling penting di abad ini.

Artikel ini telah tayang di detikTravel

(yum/yum)


Hide Ads