Petaka Bersin Terlalu Kuat, Pria Ini Kena Strok-Nyaris Meninggal

Petaka Bersin Terlalu Kuat, Pria Ini Kena Strok-Nyaris Meninggal

Averus Kautsar - detikJabar
Minggu, 02 Mar 2025 04:30 WIB
Medical illustration of a brain with stroke symptoms
Ilustrasi Pendarahan Otak. Foto: Getty Images/iStockphoto/peterschreiber.media
Jakarta -

Seorang pria asal California, Amerika Serikat, Ian Applegate (35), mengalami kejadian tragis yang hampir merenggut nyawanya. Ia mengalami strok setelah bersin terlalu kuat, yang menyebabkan arteri di lehernya pecah.

Mengutip dari detikHealth, Ian yang tidak memiliki riwayat masalah kesehatan sebelumnya, bersin sebanyak tiga kali sebelum merasakan gejala yang mengkhawatirkan. Ia mengeluhkan pusing hebat serta nyeri tajam yang menjalar dari leher hingga ke bagian belakang kepala dan mata kirinya. Tak hanya itu, ia juga mengalami sensasi kesemutan yang membuat seluruh sisi kiri tubuhnya, termasuk wajah, menjadi mati rasa.

Karena kondisi yang semakin memburuk, Ian segera dilarikan ke Dominican Hospital di Santa Cruz. Setelah pemeriksaan, dokter memastikan bahwa ia mengalami strok akibat robekan pada lapisan pembuluh darah arteri vertebralis. Arteri ini memiliki peran penting dalam memasok darah ke sumsum tulang belakang serta sistem saraf pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berada di dalam truk dan baru saja mendudukkan anak kami yang berusia empat tahun di kursi mobil. Saya baru saja menyalakan mobil dan bersiap untuk menyetir. Saya bersin tiga kali, lalu pada kali ketiga, kepala saya pusing dan semuanya berputar," ungkap Ian, dikutip dari Unilad, Sabtu (1/3/2025).

Untuk mencegah pembekuan darah lebih lanjut, dokter memberikan obat pengencer darah kepada Ian. Ia juga harus menjalani perawatan intensif selama 24 jam di ruang intensive care unit (ICU).

ADVERTISEMENT

Saat ini, Ian masih dirawat di rumah sakit sejak kejadian yang terjadi pada 9 Februari lalu. Ia mengalami kesulitan menelan dan membutuhkan bantuan untuk berjalan akibat kerusakan pada sisi kiri tubuhnya. Guna memulihkan kondisinya, Ian terus menjalani terapi rehabilitasi dengan harapan dapat kembali sehat dan bisa berkumpul bersama keluarganya.

Ian mengakui bahwa bersin yang dialaminya saat itu memang cukup kuat, tetapi ia tidak pernah menyangka akan berakibat fatal. Kini, ia mengaku merasa takut untuk bersin.

"Saya takut bersin sekarang. Istri saya sedang hamil delapan bulan dan saya ingin berada di sana saat persalinan," ujarnya.

Di tengah perjuangannya untuk sembuh, keluarga Ian membuka penggalangan dana melalui GoFundMe guna membantu biaya pengobatannya. Hingga saat ini, donasi yang telah terkumpul mencapai 10.900 dolar AS atau sekitar Rp180,3 juta.

Artikel ini telah tayang di detikHealth.

(avk/sud)


Hide Ads