Informasi jadwal imsak untuk wilayah Cirebon Raya dan Priangan Timur ini berlaku selama bulan suci Ramadan 2025. Sekadar diketahui, Pemerintah Indonesia menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025.
Saat sahur menjadi momen terakhir sebelum menahan lapar dan dahaga sepanjang hari, mengetahui jadwal imsak menjadi hal penting bagi umat Islam. Cirebon Raya meliputi Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Priangan Timur terdiri dari Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.
Berikut jadwal imsak di Cirebon Raya dan Priangan Timur dari hari pertama hingga hari terakhir Ramadan 1446 H.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.
Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."
Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri dalam Kitab Minhajul Muslim, niat puasa Ramadan tersebut hendaknya dibaca sebelum memasuki waktu salat Subuh. Sementara itu, waktu berniatnya sudah dapat dimulai dari malam hari.
Doa Sahur
Rasulullah SAW mencontohkan sejumlah doa yang bisa dibaca ketika sahur. Dikutip dari kitab Al Adzkar karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan Abu Firly Bassam Taqiy, ketika dalam perjalanan dan tiba waktu sahur, Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut,
سَمِعَ سَامِعٌ بِحَمْدِ اللهِ وَحُسْنِ بَلَائِهِ عَلَيْنَا، رَبَّنَا صَاحِبْنَا وَأَفْضِلْ عَلَيْنَا، عَائِذًا بِاللهِ مِنَ النَّارِ
Samma'a sami'un bihamdillah wa husni balaihi 'alaina rabbana shohibna wa afdhil 'alaina 'aizan billahi minan nari.
Artinya: "Semoga ada yang mendengar yang menyampaikan pujian kepada Allah, dan cobaan-Nya yang baik kepada kami. Wahai Tuhan kami, lindungilah kami dan berilah kami karunia dengan berlindung kepada Allah dari api neraka." (HR Muslim, Abu Dawud, an-Nasa'i dalam Al-Yaum wa Al-Lailah, dan Hakim dalam Al-Musadrak).
Imam an-Nawawi menukil pendapat Al-Qadhi Iyadh dan penulis kitab Al-Mathali', lafaz samma'a dalam doa tersebut maksudnya sebagai peringatan untuk berzikir dan berdoa pada waktu sahur.
Rasulullah SAW juga pernah mengajarkan doa untuk dibaca pada pagi dan petang. Doa ini terdapat dalam kitab Sunan Abu Dawud dan Sunan Tirmidzi dari Abu Hurairah RA dan dinyatakan shahih. Berikut bacaannya,
اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ
Artinya: "Ya Allah, wahai Pencipta langit dan bumi, wahai Yang Mengetahui, yang gaib dan alam nyata, wahai Rabb segala sesuatu dan Yang menguasainya, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku dan kejahatan setan serta gangguannya."
(bbp/bbn)