Jabar Hari Ini: Semakin Terkuaknya Konspirasi Pembunuhan Tuti-Amel

Jabar Hari Ini: Semakin Terkuaknya Konspirasi Pembunuhan Tuti-Amel

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 28 Feb 2025 22:01 WIB
Polisi saat mendatangi TKP pembunuhan Tuti-Amel di Subang
Polisi saat mendatangi TKP pembunuhan Tuti-Amel di Subang (Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Jumat (28/2/2025) dari mulai 14 rumah warga di Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) rusak akibat tanggul jebol hingga satu anak tiri Yosep, pembunuh ibu dan anak di Subang ditahan polisi.

Tanggul Jebol dan Rusak 14 Rumah di KBB

Hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (27/2) sore menyebabkan tanggul di Perumahan Lembah Parahyangan, Desa Haji Gofur, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) jebol.

Alhasil puluhan rumah terdampak banjir bandang akibat jebolnya tanggul di tepi aliran sungai dan sawah. Air masuk ke dalam rumah dengan ketinggian nyaris mencapai satu meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya tadi menjelang magrib, itu awalnya hujan deras. Tidak lama dari situ, tiba-tiba ada banjir besar, airnya deras juga. Ternyata tanggul di komplek kita itu jebol," kata Johan, Ketua RT 05/02, saat ditemui, Kamis (27/2) malam.

Sedikitnya 14 rumah paling parah mengalami dampak banjir bandang tersebut. Air menggenangi rumah, merendam semua perabot yang ada di dalamnya.

ADVERTISEMENT

"Paling parah 14 rumah, karena posisinya ada di paling ujung dekat sawah dan sungai. Perabotannya habis, kemudian ada rumah yang dapurnya jebol karena air masuk kemudian keluar ke drainase di belakangnya," kata Johan.

Video banjir bandang di kompleks tersebut beredar juga di media sosial. Terlihat ada penghuni yang menyeberangi arus deras banjir itu dibantu warga lainnya berbekal tali tambang. Apesnya, arus yang kencang nyaris menyeret warga tersebut namun masih sempat tertolong.

"Video itu warga mau mengungsi ke rumah yang aman. Banjir surut kemudian warga langsung beres-beres. Tadi juga ada mobil yang terbawa arus, sampai sekarang mobilnya mogok," kata Johan.

Warga lainnya, Dadan Hamdani juga jadi korban banjir bandang tersebut. Semua furnitur di dalam rumahnya habis diterjang banjir akibat longsornya saluran drainase perumahan lain di atas perumahan mereka.

"Semua habis, soalnya air itu tiba-tiba datang kemudian merendam semuanya. Surat-surat, perabot enggak ada yang selamat. Yang penting anak dan istri masih selamat," kata Dadan.

Ia berharap pemerintah bisa mencarikan solusi untuk permasalahan tersebut. Ia khawatir banjir susulan terjadi mengingat belakangan curah hujan sedang tinggi-tingginya.

"Ya kita minta ada solusi, karena memang ini membuat kami khawatir ada banjir susulan," kata Dadan.

Sungai Citarum Jadi Lautan Sampah Lagi!

Pemandangan lautan sampah memenuhi Sungai Citarum Lama di Kampung Cicukang, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, hari ini. Hal itu membuat aliran sungai tersumbat.

Pantauan detikJabar, terlihat sampah dengan jenis styrofoam menumpuk di sungai tersebut. Tak hanya itu, terlihat sampah berupa kasur, bekas botol minuman, plastik, hingga potongan-potongan kayu.

Aliran sungai lama tersebut terhubung secara langsung ke Sungai Citarum yang utama. Namun aliran airnya tersumbat dengan adanya lautan sampah tersebut.

Diketahui, sampah tersebut telah memenuhi area sungai sejak Senin (24/2) lalu. Hal itu disebabkan hujan dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut.

"Sampahnya ini mulai ada sekitar hari Senin lah penuhnya lagi, pas hujan-hujanan dari siang. Beberapa hari lalu," ujar Deani (31), warga sekitar, saat ditemui detikJabar hari ini.

Deani mengaku khawatir dengan kondisi sampah yang memenuhi area sungai tersebut. Pasalnya sungai tersebut bisa meluap dan sampahnya akan menyebar ke permukiman warga.

"Sebenarnya, kalau yang dikhawatirkan tuh pas hujan-hujanan terus gitu takutnya banjir. Terus takut sampahnya naik. Takut meluap ke lingkungan yang deket," katanya.

Pihaknya mengungkapkan peristiwa sungai meluap pernah terjadi pada tahun 2024 silam. Bahkan permukiman warga terendam sekitar 50 cm.

"Meluap itu sekitar tahun kemarin, sama kaya pas mau puasa kaya gini. Soalnya kalau dikasih hujan terus sampai malem, udah aja meluap," jelasnya.

Menurutnya sampah tersebut merupakan kiriman dari warga Kota Bandung. Pasalnya warga sekitar telah mempunyai Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Oxbow Mekar Rahayu.

"Iya sampah ini mah kiriman dari Kota Bandung. Soalnya warga di sini mah enggak pernah buang ke sungai. Soal nya kita ada tempat sampahnya di belakang. Malah sampah di rumah kita mah suka ada ngambilin juga dari petugas," ucapnya.

Deani berharap pemerintah atau dinas terkait bisa melakukan kontrol setiap hari ke lokasi tersebut. Sehingga sampah tersebut bisa diangkut dan sungai kembali bersih.

"Iya harus ada pengontrolan rutin. Dalam setiap Minggu atau habis hujan dikontrolnya. Soalnya kalau sudah hujan mah sampahnya pasti dateng lagi walau sudah dibersihkan juga. Jadi biasa diangkut juga. Jadi harus rutin dikontrol juga," bebernya.

"Jadi kepinginnya mah ini segera diangkut. Cepet-cepetnya diangkut aja. Kalau banjir air aja mah nggak apa, tapi ini banjir sampah jadi tercemar," pungkasnya.

Pikup Angkut Rombongan yang Hendak Munggahan di Pangandaran Masuk Jurang

Rombongan warga dari Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran yang hendak pergi munggahan atau makan bersama menjelang Ramadan berujung tragis. Belasan warga yang menaiki mobil pikap itu terperosok ke jurang sedalam 10 meter.

Insiden itu terjadi pada Kamis (27/2/) sekitar pukul 16.00 WIB di jalur lintas pantai Batukaras-Madasari. Saat itu rombongan hendak mengikuti pawai ta'aruf dan berencana menggelar tradisi munggahan di Pantai Madasari.

Kasat Lantas Polres Pangandaran, Iptu Yudi Risnandar, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengaku mendapati kabar pasca kejadian. Setelah kejadian itu, pihaknya langsung menuju lokasi dan menjenguk para korban di RSUD Pandega Pangandaran. Akibat kejadian itu, ada lima orang mengalami luka berat.

"Lima korban yang mengalami luka berat termasuk sopir kini telah mendapatkan penanganan medis di RSUD Pandega Pangandaran. Sementara itu, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini," kata Iptu Yudi Risnandar kepada detikJabar hari ini.

Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun, para korban yang mengalami luka-luka masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Yudi mengatakan, semula mobil yang dikendarai Bagia Rahmawan, warga Kondangjajar, Cijulang, tersebut membawa belasan ibu-ibu pengajian yang berencana menyambut bulan Ramadan dengan tradisi munggahan ke Pantai Madasari.

Namun di tengah perjalanan itu berubah menjadi bencana ketika mobil mengalami rem blong di jalan yang menurun dan berkelok. Hasil pemeriksaan para saksi, sopir sudah berusaha menghindari tabrakan dengan kendaraan lain, namun mobil kehilangan kendali dan akhirnya terjun bebas ke dalam jurang sedalam 10 meter.

"Proses evakuasi sopir yang terjepit di kabin mobil berlangsung dramatis. Petugas bersama warga sekitar harus bekerja keras membongkar bagian depan mobil untuk mengeluarkan korban," ucapnya.

Proses evakuasi mobil, kata dia, berlangsung selama satu jam. "Setelah sopir berhasil dievakuasi langsung dilarikan ke RSUD Pandega," katanya.

Pihak kepolisian menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara, terutama di jalur-jalur dengan medan berbahaya. "Kalo pun mau berlibur ataupun kegiatan apapun, utamakan keselamatan," ucap Yudi.

Terlibat Pembunuhan Tuti-Amel, Anak Tiri Yosep Ditangkap Polda Jabar

Polisi melakukan penahanan terhadap Abi Aulia anak tiri Yosep Hidayah. Abi ditahan lantaran terlibat kasus pembunuhan ibu dan anak Tuti dan Amalia Mustika Ratu alias Amel.

Abi merupakan satu dari dua anak tiri yang ditetapkan tersangka oleh polisi. Setelah sebelumnya tak ditahan, polisi kini menahan Abi.

"Abi Aulia, perkaranya sudah dinyatakan P21, jadi kita tangkap dan tahan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan via pesan singkat hari ini.

Sementara itu untuk Mimin dan anak pertamanya yakni Arghi Reksa, Surawan mengatakan keduanya masih dalam tahap penyidikan.

"Masih berproses, menunggu P21," ujarnya.

Disinggung peran dari Abi Aulia, Surawan mengatakan Abi turut membantu dalam kasus pembunuhan ini. Namun Surawan belum dapat menjelaskan lebih lengkap kejadian ini.

"Turut serta dan membantu (peran Abi Aulia)," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amel, lima orang ditetapkan menjadi tersangka yakni Yosep Hidayah, M Ramdanu alias Danu, Mimin Mintarsih istri muda dari Yosep, Arghi Reksa dan Abi Aulia yang merupakan anak dari Mimin.

Dalam kasus ini, baru dua tersangka yang diadili yakni Yosep dan Danu. Yosep divonis 20 tahun penjara sedangkan Danu divonis 4 tahun penjara.

Gunting Hingga Vape Ditemukan saat Sidak Rutan Bandung

Barang-barang yang dilarang masuk ke dalam rumah tahanan (rutan) ditemukan tim Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Jawa Barat di Rutan Kelas I Bandung saat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Kamis (27/2) malam.

Barang-barang dilarang yang ditemukan petugas yakni, kabel listrik intalasi rakitan, gunting, vape, sendok, garpu, gelas kaca, barang pecah belah, cutter hingga gunting kuku.

Karutan Kelas I Bandung Pance Daniel mengatakan, sidak ini merupakan bentuk pencegahan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) dari hal-hal yang sifatnya dilarang dan berbahaya.

"Ya semalam Rutan Bandung dilakukan sidak oleh Tim Kanwil yang dipimpin langsung Kabid Pengamanan, Perawatan dan Kepatuhan Internal," kata Pance Daniel dalam keterangannya hari ini.

Pance Daniel mengungkapkan, pihaknya langsung mengamankan barang-barang terlarang yang dapat berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban.

"Tentunya, Kami jajaran Rutan Bandung mendukung dan menyambut positif kegiatan ini guna menciptakan suasana yang aman dan kondusif bagi seluruh penghuni dan petugas khususnya menjelang bulan suci ramadhan," tuturnya.

Sementara itu, Kabid Pengamanan Perawatan dan Kepatuhan Internal Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Provinsi Jabar Sukarno Ali menuturkan, sidak ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pas Jawa Barat, yang bertujuan guna menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan terkait peningkatan kewaspadaan selama kegiatan bulan suci ramadhan dan Idul Fitri 1446 H/ 2025 M.

"Dalam sidak kali ini tim kanwil dibagi untuk menggeledah kamar hunian, WBP diperiksa terlebih dulu oleh petugas sebelum para petugas menggeledah kamar mereka" ujar Sukarno Ali.

Barang- barang terlarang yang ditemukan dalam sidak akan dimusnahkan. "Kami akan musnahkan temuan barang terlarang hasil sidak di Rutan Bandung, bersama dengan jajaran petugas rutan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(wip/yum)


Hide Ads