Sehari menjelang Ramadan, geliat aktivitas masyarakat di Kota Tasikmalaya meningkat. Sejak pagi pasar diserbu masyarakat yang hendak berbelanja bahan makanan.
Selain itu, kawasan pusat kota terpantau ramai. Arus lalu lintas relatif lebih ramai ketimbang biasanya.
Yang tak kalah ramai adalah kawasan tempat pemakaman umum (TPU). Salah satunya adalah TPU Cinehel di Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumat (28/2/2025), ratusan warga terlihat berdatangan ke komplek pemakaman ini untuk berziarah atau nyekar, atau dalam istilah lain nadran. Tradisi ziarah ini kerap dilakukan masyarakat di momen tertentu, salah satunya menjelang Ramadan.
"Sudah banyak, sejak beberapa hari lalu masyarakat berdatangan untuk ziarah," kata Entin (60), salah seorang pedagang bunga di TPU Cinehel.
Bagi Entin dan pedagang bunga lainnya, momen ini adalah masa marema alias saatnya mendulang rupiah. "Kemarin habis seratus bungkus. Mudah-mudahan hari ini bisa sampai 200 bungkus lebih," ujarnya.
Satu bungkus beragam jenis bunga dan potongan daun pandan dia jual dengan harga Rp 2.500. "Daun pandan harus ada, biar ada wangi pandan," ungkapnya.
Dia mengaku senang karena tanaman yang memenuhi pekarangan rumahnya sedang berbunga, sehingga dia tak perlu membeli. Menekan pengeluaran modal dagangannya.
"Kebetulan ada hujan, jadi tanaman berbunga. Nggak usah beli," kata Entin.
Entin sejak kecil tinggal di dekat TPU, sehingga sejak dulu pula dia berjualan bunga atau rampe. Alhasil rumahnya dipenuhi beragam tanaman bunga.
"Sayang kembang kertas sedang tidak berbunga, kembang kertas berbunganya kalau kemarau," kata Entin.
Meski bersyukur dengan dagangannya yang hari ini laris, Entin mengatakan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya jumlah peziarah semakin berkurang.
"Semakin berkurang, zamannya sudah beda. Sekarang lebih mementingkan berwisata, munggahan makan-makan di restoran. Lebaran malah berwisata," kata Entin.
![]() |
Sementara itu, keramaian juga terjadi di Pasar Cikurubuk, terutama di blok daging dan ikan. Warga terlihat berjubel membeli sumber protein itu. Sekretaris Himpunan Pedagang Pasar Cikurubuk, Jajang mengatakan lonjakan pembeli ini memicu kenaikan harga.
"Harga daging sapi ada kenaikan, untuk daging kelas 1 harganya Rp 140 ribu, daging yang kelas 2 di harga Rp 120 sampai 130 ribu," kata Jajang.
Dia juga menyebut harga ikan mujair Rp 35 ribu sekilo, sementara telur ayam Rp 29 sampai 30 ribu per kilogram. "Harga-harga memang ada sedikit kenaikan jelang Ramadan, biasanya sekitar satu minggu, nanti setelah minggu pertama harga turun. Penyebabnya karena meningkatnya permintaan," jelasnya.
(orb/orb)