Diberi Sesajen Pisang dan Telur, Buaya Pilih Gigit Tangan Pawang di Gowa

Kabar Regional

Diberi Sesajen Pisang dan Telur, Buaya Pilih Gigit Tangan Pawang di Gowa

Tim detikSulsel - detikJabar
Senin, 24 Feb 2025 07:30 WIB
Buaya terkam pawang di wisata Cimory Gowa.
Buaya terkam pawang di wisata Cimory Gowa. (dok. Istimewa)
Gowa -

Ritual komunikasi dengan buaya di wisata Cimory Land, Kabupaten Gowa hampir membuat nyawa Baco Dg Rani, seorang pawang buaya melayang. Buaya itu menerkam sang pawang, saat diberikan sesajen berupa pisang dan telur.

Dikutip dari detikSulsel, dalam video yang beredar, sang pawang buaya terlihat beberapa kali memegang kepala buaya dan menyiram air kolam ke tubuh si buaya. Di saat yang bersamaan, tiba-tiba saja buaya tersebut membuka mulutnya.

Hewan buas itu langsung menerkam tangan sang pawang. Sontak sang pawang pun tertarik masuk ke dalam kolam. Seorang warga yang berada di dekat sang pawang langsung menarik pawang dari dalam kolam buaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga yang melihat kejadian itu pun dibuat kaget. Mereka berteriak-teriak untuk menenangkan si buaya.

"Nenek, sannang ki nenek (tenang, nenek)," kata seorang perempuan di balik video.

ADVERTISEMENT
Buaya bersarang di PLTNIlustrasi buaya Foto: via IFL Science

Peristiwa terjadi pada Senin (17/2) sekitar pukul 22.30 Wita. Rombongan warga itu datang ke wisata Cimory Land bersama pawang buaya yang diutus untuk menggelar ritual komunikasi dengan si buaya.

Tujuannya untuk membawa pulang buaya tersebut. Warga percaya, buaya tersebut adalah anggota keluarga mereka, tepatnya saudara kembar dari kakeknya.

Kapolsek Parangloe AKP Muh Ashar mengatakan korban mengalami luka robek dan patah tulang pada tangan kanannya akibat terkaman buaya tersebut. Sang pawang memang sempat terjungkir masuk ke dalam kolam saat diterkam buaya.

"Tidak putus cuma robek ada luka robek dengan patah, patah tulang karena buaya kan berputar kan kalau menerkam gitu," ujar Ashar kepada detikSulsel, Selasa (18/2/2025).

Pawang tersebut kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah di Jalan Tun Abdul Razak, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Gowa. Korban langsung mendapatkan perawatan atas luka yang dialami.

"Langsung dibawa lari oleh mereka ke rumah sakit. Namun saya menyusul ke rumah sakit, di Rumah Sakit Muhammadiyah yang di Hertasning (Jalan Tun Abdul Razak)," sebut Ashar.

Imbauan MUI

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Nadjamuddin Abd Safa menanggapi polemik warga yang mengaku jika buaya yang ditampung sementara di wisata Cimory Land sebagai anggota keluarga mereka.

Nadjamuddin menegaskan kepercayaan itu sama sekali tidak berdasar dan telah menyimpang dari akidah agama Islam.

"Menyimpang dari akidah karena tidak ada begitu (manusia keluarga dengan buaya) dalam agama Islam," ujar Nadjamuddin, Rabu (19/2/2025).

Menurut dia, keyakinan semacam itu hanya dibuat untuk mencari perhatian semata. Dia mengatakan dalam Islam dijelaskan manusia berasal dari manusia pula yakni dari Nabi Adam.

"Untuk mencari perhatian saja, orang semuanya dari Nabi Adam, tidak ada dari buaya," katanya.

Dia menyebut memang ada mitos yang diwariskan dari cerita turun temurun bahwa manusia keturunan buaya. Namun dia memastikan hal itu sekadar cerita belaka tanpa dasar.

"Ada dulu kita punya guru cerita, kenapa ada yang mengatakan keturunan buaya, katanya ada perempuan yang mandi di sungai tidak pakai celana akhirnya masuk lah sperma buaya ke alat kelaminnya. Itulah katanya lahirlah itu buaya. Tapi tidak ada itu keturunan buaya," tutur Najamuddin.

"Kepercayaan kita, kita semua berasal dari Nabi Adam, tidak mungkin dari buaya. Tidak ada kepercayaan begitu, Kullukum min Adam, semuanya kalian dari Adam," lanjutnya.

Terkait dengan hukum Islam, Nadjamuddin menjelaskan bahwa meyakini manusia berasal dari hewan dapat berujung pada kemusyrikan, terutama jika meminta-minta kepada selain Allah. Dia berharap agar pihak yang memiliki kepercayaan tersebut segera sadar dan kembali ke jalan yang benar.

"Mudah-mudahan dia sadar jangan punya kepercayaan seperti itu karena di Al-Qur'an mengatakan Kullukum min Adam, semua kalian dari Adam. Tidak ada dari hewan atau binatang, jadi orang yang punya kepercayaan begitu menyadari bahwa jangan mempunyai kepercayaan begitu," katanya.

"Bisa jadi musyrik karena mempercayai, apalagi kalau minta-minta sama itu, kita tidak boleh meminta selain Allah. Jadi kita harapkan orang yang mempunyai kepercayaan seperti itu menyadari bahwa manusia itu semuanya dari manusia, tidak ada dari hewan," ujarnya.

(yum/yum)


Hide Ads