Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memastikan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang tengah dilakukan tidak akan menyentuh sektor pendidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan layanan pendidikan tetap optimal dan tidak berdampak pada siswa maupun tenaga pengajar.
Farhan menyebut saat ini Pemkot Bandung tengah menghitung efisiensi anggaran di beberapa pos belanja APBD 2025. Menurutnya hasil efisiensi atau refocusing anggaran itu akan dialokasikan ke sektor pendidikan dan kesehatan.
"Jadi fokusnya pendidikan, kesehatan, pengentasan stunting dan juga peningkatan kualitas hidup serta kualitas dari para siswa di Indonesia," ucap Farhan usai sertijab di Balai Kota Bandung, Kamis (20/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farhan menyebut, sejauh ini Pemkot Bandung telah mengestimasikan besaran efisiensi anggaran yang nilainya ada di angka Rp 50 miliar hingga Rp 400 miliar. Namun berapa besaran refocusing akan diputuskan setelah Farhan membahasnya dengan DPRD nanti.
"Nilai estimasinya sementara ini tadinya kita proyeksikan maksimum Rp 400 miliar tetapi kita belum berani mematok. Kita bikin range yang luas saja antara Rp 50 miliar rupiah sampai Rp 400 miliar rupiah, antara segitu angkanya," katanya.
"Kami pun perlu membicarakannya bersama DPRD secara lebih detail," imbuhnya.
Farhan juga membocorkan salah satu pos belanja yang akan dipangkas anggarannya yakni perjalanan dinas luar negeri. Dia meminta Pemkot Bandung untuk mengurangi bahkan meniadakan dulu agenda kunjungan ke luar negeri.
"Perjalanan luar negeri pokoknya jangan ke luar negeri, tidak wali kota dan wakil wali kota, mau naik haji aja gak jadi," tutup Farhan.
(bba/dir)