Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (20/2/2025). Mulai dari perempuan di Cianjur melahirkan di SPBU hingga duel pelajar kembali terjadi di Sukabumi.
Berikut rangkuman Jabar hari ini
1. Temani Suami Isi Bensin, Laswati Lahirkan Anak di SPBU Sambil Berdiri
Seorang perempuan melahirkan di SPBU Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, saat suaminya tengah mengisi bahan bakar sepeda motor. Meski tanpa bantuan medis, baik sang ibu dan bayi berhasil selamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang dihimpun detikJabar, perempuan Bernama Laswati (35) itu diketahui sudah hamil tua dan akan segera melahirkan. Rencananya proses persalinan dilakukan di rumah orangtua Laswati di Puncak Mulya, Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul.
"Istri saya memang sudah waktunya melahirkan, dari pagi sudah kontraksi ringan. Makanya kemarin (Rabu, red) siang berangkat dari rumah di Ciogong Sindangbarang ke rumah mertua saya di Naringgul," ujar Ardi Adrian (34), suami Laswati, Kamis (20/2/2025).
Ardi pun membawa istrinya yang tengah hamil dengan mengendarai sepeda motor dan singgah di SPBU Sindangbarang untuk mengisi bahan bakar.
"Saya isi dulu bensin agar bisa segera sampai ke Naringgul tanpa berhenti lagi ke SPBU nantinya. Jadi bisa segera siap-siap untuk persalinan," kata dia.
Tetapi saat mengisi bahan bakar sepeda motor, Laswati tiba-tiba mengalami kontraksi. Bahkan air ketubannya pun pecah. "Setelah air ketuban pecah, terjadi pendarahan. Saya langsung berusaha menenangkan istri sambil cari kendaraan untuk antar istri ke puskesmas," kata dia.
Hanya berselang beberapa menit Laswati melahirkan bayi dalam kandungannya dengan keadaan sedang berdiri. Beruntung kepala bayi tersebut mengenai kakinya sebelum terjatuh ke tanah.
"Selang dua menit saya cari kendaraan, ternyata istri saya melahirkan. Posisinya sambil berdiri melahirkannya. Tapi tidak langsung jatuh ke tanah, meluncur ke paha dan kena kaki," kata dia.
Setelah lahir, bayi berjenis kelamin laki-laki itupun langsung dibawa ke puskesmas bersama sang ibu. "Anak saya dibawa ibu-ibu pakai mobil, sedangkan istri saya dibawa dengan mobil lain mengikuti dari belakang," kata dia.
Menurutnya, anak ketiganya tersebut selamat setelah menjalani pemeriksaan oleh petugas medis di Puskesmas Sindangbarang. Kondisi sang ibu pun terus membaik.
"Alhamdulillah ibu dan bayi selamat serta sehat. Sekarang masih di puskesmas untuk pemulihan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sindangbarang Nanang Priatna, mengatakan saat peristiwa melahirkan di SPBU, pihaknya langsung menugaskan bidan untuk mendatangi lokasi pada Rabu (19/2/2024) siang sekitar pukul 15.30 WIB.
"Tapi saat ke lokasi ternyata ibu dan bayi sudah dalam perjalanan ke puskemas. Makanya segera Kembali ke puskemas dan melakukan penanganan medis untuk memastikan kondisi ibu dan bayi," kata dia.
"Sejak kemarin sampai pagi ini ada petugas yang terus memantau kondisinya. Keduanya sehat dan kondisinya terus membaik. Secepatnya bisa pulang," tambahnya.
2. Kecelakaan Fatal Dekat Pantai Cirebon Tewaskan Petani
Kecelakaan melibatkan sepeda motor dengan truk terjadi dekat wisata Pantai Kejawanan, tepatnya di Jalan Raya Kejawanan, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Kamis (20/2/2025).
Kecelakaan tersebut mengakibatkan seorang penumpang sepeda motor langsung tewas di tempat. Pantauan detikJabar di lokasi, bekas terjadinya kecelakaan sudah ditutupi dengan pasir.
Dindin, saksi mata yang melihat langsung terjadi kecelakaan mengatakan, saat itu pengendara sepeda motor berjenis Honda Scoopy yang berboncengan dengan temannya melintas dari arah Kota Cirebon menuju Jawa Tengah. Namun, malah tersenggol mobil dari belakang dan langsung terjatuh di aspal.
"Posisi jatuhnya pisah, yang boncengannya meninggal di tempat karena kepalanya terbentur aspal, yang mengendarai mah nggak meninggal karena pakai helm," tutur Didin, Kamis (20/2/2025).
Kanit Gakkum Satlantas Polres Cirebon Kota, Dedi Santoso membenarkan terjadinya kecelakaan di Jalan Kejawanan, pada hari Kamis, (20/2/2024) pukul 11.00 WIB.
Dedi menjelaskan, kejadian bermula saat sepeda motor honda scoopy dengan nomor polisi T 4728 SH melaju di Raya Kejawanan menuju Jawa Tengah. Namun, ditabrak dari belakang oleh kendaraan Tronton Box dengan nomor polisi B 9039 CMY yang datang dari arah Kota Cirebon menuju Jawa Tengah.
"Ditabrak dari belakang, kendaraan yang terlibat Tronton Box Hino dengan nopol B 9039 CMY dengan kendaraan sepeda motor honda scoopy nopol T 4728 SH," tutur Dedi.
Akibat tabrakan tersebut, penumpang motor bernama Tasam (69) yang bekerja sebagai petani asal Desa Arahan, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu tewas di tempat dengan kondisi luka di kepala.
Sedangkan pengemudi sepeda motor bernama Turasa, mengalami luka-luka dan langsung dirawat di rumah sakit Pelabuhan Cirebon. Sementara itu, pengemudi truck berinisial NR dalam keadaan sehat. Dedi memperkirakan, untuk kerugian materil mencapai Rp 500.000.
3. Pasutri di Garut Kompak Jualan Tembakau Sintetis
Sepasang suami-istri di Kabupaten Garut, masing-masing berinisial FS (28) dan SN (26) ditangkap personel Sat Narkoba Polres Garut gara-gara kedapatan memproduksi dan menjual tembakau sintetis. Aksi ini dilakukan karena mereka butuh uang.
Keduanya diringkus personel Polres Garut belum lama ini di kawasan Kampung Babakan Kalapa, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat.
Menurut Kasat Narkoba AKP Usep Sudirman, keduanya ditangkap beserta barang bukti tembakau sintetis sebanyak 83,72 gram dari tangannya.
"Kedua tersangka ini merupakan pasangan suami-istri. Dalam memproduksi dan menjual tembakau sintetis, FS dibantu istrinya, SN," kata Usep kepada detikJabar, Kamis, (20/2/2025).
Usep menjelaskan, penangkapan keduanya bermula dari pengungkapan jaringan peredaran tembakau sintetis di wilayah Garut. Ada sejumlah keterangan tersangka yang telah diamankan sebelumnya, yang mengindikasikan keterlibatan pasutri ini.
Setelah diselidiki, ternyata pasutri ini salah satu pihak yang memproduksi dan mengedarkan barang haram jenis tembakau sintetis di wilayah Kabupaten Garut.
Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, FS membeli cairan untuk meracik tembakau sintetis atau disebut bibit, dari media sosial. Tersangka membelinya, kemudian diambil di lokasi yang telah ditentukan oleh penjual, yang kini diburu polisi.
FS, kemudian meracik cairan tersebut menjadi tembakau sintetis bersama istrinya. Mereka kemudian memasarkannya kembali, melalui media sosial Instagram.
"Tersangka FS memproduksi, mengolah dan menjual. Sementara tersangka SN ikut serta mengemas, menimbang dan menjualnya di akun Instagram," katanya.
Menurut pengakuan para tersangka, mereka mengaku nekat menjual barang haram tersebut karena kepepet butuh uang, untuk kebutuhan sehari-hari. Penghasilan FS yang berprofesi sebagai tukang ojek, dirasa tidak mencukupi.
Para tersangka kini ditahan di Mako Polres Garut. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 112 Ayat 2 Jo pasal 114 Ayat 2 Jo Pasal 113 Ayat 2 Jo Pasal 132 Ayat 1 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Ancaman hukumannya paling rendah 20 tahun penjara," pungkas Usep.
4. Duel Pelajar di Sukabumi, 2 Siswa Alami Luka Bacok
Aksi dua pelajar di Sukabumi sungguh memprihatinkan. Mereka nekat janjian untuk berkelahi hingga saling melukai. Salah satu korban mendapatkan luka bacok di beberapa tubuhnya, sedangkan korban lain mendapatkan luka hingga hidung nyaris terputus.
Peristiwa itu terjadi TPU Kampung Kabandungan Binong, Desa Parungseah, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Rabu (19/2/2025). Sebelum berkelahi, dua kelompok yang masih duduk di bangku sekolah ini saling janjian melalui media sosial.
"Antara Kelompok SA (16) dan IL (16) janjian melalui media sosial Instagram akan melakukan perkelahian dengan menentukan titik kumpul di Kabandungan (tempat pemakaman umum)," kata Kasubsi PIDM Polres Sukabumi Kota Ipda Ade Ruli Bahtiarudin saat dikonfirmasi detikJabar, Kamis (20/2/2025).
Lebih lanjut, salah satu kelompok siswa ini berkumpul di wilayah Cigunung dengan menggunakan menggunakan dua sepeda motor berboncengan tiga orang. Setelah berkumpul, barulah mereka menuju lokasi yang dijanjikan untuk melakukan duel.
"Kemudian setelah tiba kedua kelompok saling serang dan dua orang menjaga motor. Jenis senjata tajam yang mereka gunakan masih dalam lidik (penyelidikan)," ujarnya.
Usai aksi perkelahian dilakukan, dua orang terluka parah, SA luka bacok di bagian muka dibawa oleh kelompoknya ke RS SETUKPA dan oleh RS SETUKPA diarahkan ke RSUD Syamsudin. Sementara IL sempat dibawa oleh kelompoknya ke Mantri Fahmi di Palasari namun karena luka tusuk yang parah dirujuk ke RSUD Syamsudin.
"Saat itu kami menerima laporan ada dua pelajar luka bacok dan tusuk diduga aksi perkelahian antar pelajar. Kemudian Kapolsek beserta petugas Piket menuju ke RSUD Syamsudin untuk melakukan pengecekan," katanya.
Akibat peristiwa tersebut, ILA (16) mengalami luka terbuka sebanyak 3 sayatan di bagian belakang punggung dengan lebar 1 cm dan dalam sekitar 2 cm, kemudian luka terbuka sebanyak 2 sayatan di bagian paha kanan dengan lebar 4 cm dan dalam sekitar 0,5 cm dan luka terbuka sebanyak 1 sayatan di bagian tangan belakang korban dengan lebar 1 cm dan dalam 2 cm.
"Sedangkan SA (16) mengalami luka terbuka sebanyak 1 sayatan pada bagian hidung hingga ke mulut dengan lebar 7 cm, dan dalam sekitar 5 cm mengenai tulang dan otot," ungkapnya.
Kasus tersebut kini masih dalam penyelidikan. Polsek Sukabumi sudah melakukan pengecekan korban, mencari saksi-saksi, pengecekan TKP dan akan berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota.
5. Dua Rumah Ambruk di Tasikmalaya, 3 Orang Terluka
Sebanyak dua rumah di Perum Cintaraja Permai, Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, rusak parah akibat hujan deras yang mengguyur sepanjang hari. Peristiwa yang terjadi, Kamis (20/2/2025) dini hari ini menyebabkan tiga orang penghuni rumah mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Salah satu korban, Tatang Rustandi, mengalami luka di kepala, tangan, dan kaki. Sementara anaknya mengalami luka di bagian kepala belakang hingga harus mendapatkan jahitan. Sang istri mengalami luka ringan.
"Jam satu malam tadi ambruknya pas dah tidur. Tahu-tahu badan sudah kena tertimpa reruntuhan bangunan. Bahkan anak, istri saya berdarah kepalanya. Pas mau keluar susah, karena ada puing-puing bangunan. Jadi saya lewat jendela minta pertolongan," kata Tatang, Kamis (20/2/2025).
Menurut Tatang, hujan deras yang berlangsung sejak Rabu (19/2/2025) sore menyebabkan bagian belakang dan kamar rumahnya ambruk. Genting, atap, kayu penyangga, serta dinding runtuh, menimpa perabotan dan tempat tidur mereka.
Ketua RT 21 Desa Cintaraja, Sahrudin, mengatakan terdapat dua rumah warga yang ambruk akibat hujan deras. Selain rumah Tatang Rustandi, rumah milik Iyam juga mengalami kerusakan parah.
"Jadi hujan terjadi sejak Rabu (19/2/2025) sore, oleh hujan atap rumah Ibu Iyam sudah rusak, kemudian malamnya ambruk dan menimpa rumah disebelahnya milik Ibu Delfi. Jadi ada dua rumah yang ambruk," kata Sahrudin.
Sementara itu, Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adi Setia, membenarkan peristiwa tersebut dan telah menurunkan tim untuk membantu proses evakuasi.
"Tim kami ke lokasi kita bantu evakuasi reruntuhan rumah korban. Kami juga akan segera koordinasi untuk bantuan sementara," kata Jembar.
(bba/dir)