Lantas, bagaimana kronologi kasus ini bisa terjadi? Berikut rangkuman 4 faktanya:
Kabur Berkat Bantuan Teman TKW di Cina
SP berhasil meloloskan diri dari Cina berkat bantuan dari teman TKW di sana. Dia kabur dengan meminjam uang ke temannya itu untuk ongkos kabur dari rumah suaminya.
"Dapat pinjam dari teman dulunya. SP kan pernah ke Taiwan, jadi itu teman lama," kata Ketua DPC SBMI Indramayu, Akhmad Jaenuri dihubungi detikJabar, Senin (16/2/2025).
Tak Dapat Makanan Selama 2 Hari
SP nekat segera kabur lantaran kondisinya semakin sulit. Bahkan, dalam kediamannya ia tidak mendapat persediaan bahan makanan selama dua hari sebelumnya. Dalam kondisi ditinggal suaminya, SP kemudian berkemas dan segera ke Bandara Xiamen Cina sambil mengabari kedua orang tuanya.
"Setelah ada kesempatan untuk melarikan diri dari rumah suaminya di China dan kebetulan pada saat itu sedang ditinggal oleh suaminya kemudian korban memutuskan untuk kabur langsung ke Airport Xiamen, China," ungkapnya.
Tiba di Indonesia
Mendengar kabar itu, Akhmad Jaenuri kemudian berkomunikasi dengan DPN SBMI di Jakarta untuk melakukan penjemputan kepulangan korban di Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta, di Tangerang, Banten. Hingga pada Minggu (15/2/2025) dini hari kemarin, SP tiba di tanah air.
"Setelah mendapat informasi dari keluarga korban, kemudian saya langsung menghubungi Sugi untuk mengkonfirmasi kabar kepulangannya. Pada saat itu korban sudah berada di Bandara Xiamen, China," jelasnya.
Harapan Agar Sindikat TPPO Bisa Dibongkar
Sementara itu, Yunita Rohani, Koordinator Departemen Advokasi Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia (DPN-SBMI) menyampaikan, dengan pulangnya Sugi ini semoga pihak Kepolisian terutama Unit PPA Polres Indramayu dapat mempermudah untuk membongkar sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus Pengantin Pesanan dengan pria asal China.
"Dengan pulangnya ini, semoga pihak Kepolisian terutama Polres Indramayu yang mana daerah asal korban dapat mempermudah untuk mengungkap atau membongkar sindikat mafia perdagangan orang dengan modus pengantin pesanan dengan pria-pria asal china," pungkasnya. (ral/yum)