Kertajati Industrial Estate Majalengka yang Belum Termanfaatkan

Kertajati Industrial Estate Majalengka yang Belum Termanfaatkan

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 12 Feb 2025 16:00 WIB
Potret alih fungsi lahan di Kertajati.
Potret alih fungsi lahan di Kertajati. Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar
Bandung -

Kertajati Industrial Estate Majalengka (KIEM) digadang-gadang menjadi sebagai kawasan industri masa depan yang bakal menopang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB). Namun, realitas di lapangan jauh dari ekspektasi.

Hingga kini, kawasan industri yang diharapkan menjadi pusat ekonomi baru di Jawa Barat itu masih sepi aktivitas di mana masuknya investasi dan serapan tenaga kerja di sana masih minim.

Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menyebut, kawasan Kertajati Industrial Estate Majalengka hingga saat ini masih belum termanfaatkan. Hal itu disampaikan Bey saat mengungkap target realisasi investasi Jabar tahun 2025 harus kembali menempati urutan tertinggi di RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus tertinggi terus walaupun berat. Tapi kita lahan masih banyak, kawasan Kertajati (KIEM) misalnya, belum termanfaatkan," ucap Bey, Rabu (12/2/2025).

Menurut Bey, penting agar investasi bisa tumbuh di kawasan Kertajati untuk menopang keberadaan bandara dan tentunya mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Dengan keberadaan insfratruktur pendukung lainnya, Bey menyebut tidak ada alasan investor tidak melirik KIEM.

ADVERTISEMENT

"Pelabuhan Patimban telah ada, Bandara Kertajati sudah ada, Trans Jawa juga sudah telah terhubung. Jadi tidak ada alasan tidak menawarkan investasi di Jawa Barat (KIEM)," ujarnya.

Menurut Bey, salah satu yang membuat masih minimnya investasi masuk ke kawasan Kertajati dikarenakan terlalu panjangnya proses birokrasi. Karena itu, dia meminta agar ada terobosan untuk memangkas birokrasi, termasuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya.

"Harus ada terobosan, memangkas birokrasi, meningkatkan kompetensi terkait SDM misalnya," tegas Bey.

Sementara Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yuliastini menambahkan, Pemprov Jabar terus berupaya mempromosikan kawasan Kertajati Industrial Estate Majalengka. Saat ini dia menjelaskan sudah ada beberapa investor yang mulai melirik kawasan tersebut.

"Saat ini kawasan Aerocity sudah ada Wanxinda, sedang melakukan pembelian lahan. Komitmen mereka 1.800 hektare. Wanxinda dari Tiongkok, ini untuk kawasan industri," jelasnya.

Menurut Nining, jika melihat keberadaan kawasannya, Kertajati Industrial Estate Majalengka memiliki potensi luar biasa untuk menjadi kawasan industri maju di Jawa Barat ke depannya.

"Saya lihat kalau in line dengan Rebana, posisi Aerocity akan luar biasa karena nanti dari transportasi ada Patimban, Kertajati yang nantinya sebenarnya bisa mendukung aktivitas di kawasan Rebana dan saya yakin core bisnisnya akan berkembang," tutup Nining.




(bba/sud)


Hide Ads