Arab Saudi menegaskan penolakan tegas terhadap pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait pemindahan warga Palestina dari tanah mereka. Sikap tersebut disampaikan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Saudi.
Mengutip dari detikNews, kantor berita AFP melaporkan, Senin (10/2/2025), beberapa pejabat Israel mengusulkan pembentukan negara Palestina di wilayah Saudi. Netanyahu bahkan sempat bercanda ketika merespons pewawancara dari Channel 14 yang pro-Netanyahu. Pewawancara tersebut keliru menyebut "negara Saudi" alih-alih "negara Palestina" sebelum kemudian mengoreksi ucapannya sendiri.
Meskipun pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi pada Minggu (9/2) tidak secara langsung menanggapi komentar Netanyahu mengenai pembentukan negara Palestina di wilayah Saudi, pernyataan tersebut tetap menyinggung Netanyahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mesir dan Yordania Ikut Mengecam
Mesir dan Yordania turut mengecam usulan Israel tersebut. Kairo bahkan menyebut gagasan tersebut sebagai "pelanggaran langsung terhadap kedaulatan Saudi."
Saudi juga mengapresiasi penolakan dari negara-negara sahabat atas pernyataan Netanyahu.
"Pola pikir ekstremis pendudukan ini tidak memahami apa arti wilayah Palestina bagi saudara-saudara Palestina dan hubungannya yang historis, dan sah dengan tanah itu," demikian pernyataan Saudi.
Usulan Mengejutkan dari Trump
Pembahasan mengenai nasib warga Palestina di Gaza semakin memanas setelah usulan mengejutkan dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pada Selasa lalu, Trump menyatakan bahwa AS berencana "mengambil alih Jalur Gaza" dari Israel dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah" dengan terlebih dahulu memukimkan kembali warga Palestina di lokasi lain.
Pernyataan tersebut langsung mendapat kecaman keras dari berbagai negara Arab.
Trump juga mengklaim bahwa Arab Saudi tidak menjadikan pembentukan negara Palestina sebagai syarat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun, Riyadh segera membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa adanya negara Palestina.
Sikap tegas Saudi ini semakin memperjelas posisinya dalam mendukung hak-hak warga Palestina dan menolak segala bentuk intervensi yang bertentangan dengan kedaulatan serta aspirasi rakyat Palestina.
Artikel ini telah tayang di detikNews.
(ita/sud)