Hujan Es Landa Kabupaten Ciamis

Hujan Es Landa Kabupaten Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Minggu, 09 Feb 2025 15:47 WIB
Hujan es di Ciamis
Hujan es di Ciamis (Foto: Istimewa).
Ciamis -

Hujan es melanda wilayah perkotaan Ciamis, Jawa Barat, Minggu (9/2/2025). Butiran es sebesar kelereng berjatuhan bersama air hujan di atap genteng warga.

Hujan es terpantau terjadi di beberapa titik, yakni di Kelurahan Kertasari, Kelurahan Cigembor dan Kelurahan Linggasari. Sejumlah warga ramai-ramai mengunggah fenomena tersebut di status aplikasi WhatsApp. Hujan es memang merupakan fenomena langka terjadi Ciamis.

Tatang Abdul Basir, warga Lingkungan Sikuraja, Kelurahan Linggasari, mengaku kaget ketika hujan deras terdengar tak seperti biasanya. Setelah dilihat ternyata ada butiran es sebesar kelereng berjatuhan. Namun menurutnya butiran es yang jatuh tidak berlangsung lama hanya beberapa menit saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedang di depan rumah hujan turun sangat deras sekitar pukul 15.00 WIB kurang. Tapi terdengar bunyi keras di genteng, pas di lihat ternyata ada butiran-butiran es berjatuhan, tapi tidak lama hanya beberapa menit," ungkapnya.

Nanang, warga Ciamis lainnya mengaku, baru melihat lagi ada fenomena hujan es di perkotaan Ciamis. Ia pun kaget ketika hujan turun terdengar ada bunyi seperti kerikil di atas genteng. Setelah di lihat keluar rumah ternyata banyak butiran es berjatuhan. Ia pun kemudian mengambil ponsel lalu butiran es yang sebelumnya telah dipungutnya difoto dan diunggah ke status WhatsApp.

ADVERTISEMENT

"Butiran es nya bervariasi tapi kira-kira sebesar kelereng. Ya ini fenomena yang langka. Ternyata bukan hanya di sini saja tapi di beberapa titik lainnya juga," jelasnya.

Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani membenarkan, adanya fenomena hujan es di perkotaan Ciamis. Menurutnya fenomena hujan es itu berlangsung cukup lama sekitar 10 menit. Meski demikian, fenomena hujan es tersebut tidak menimbulkan kerusakan.

"Ya betul ada fenomena hujan es, terjadi sekitar 10 menit," ucapnya.

Ani menjelaskan menurut informasi dari BMKG, Hujan es lebih sering terjadi dalam kondisi Labilitas atmosfer tinggi, yang menyebabkan arus udara naik sangat kuat. Adanya perbedaan suhu yang ekstrem antara permukaan bumi yang hangat dan lapisan atmosfer atas yang sangat dingin. Kelembapan tinggi, yang menyediakan cukup banyak tetesan air super dingin untuk membentuk es.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads