Jasa Escort 'Maksa' yang Bikin Resah Turis di Bandung

Jabar Sepekan

Jasa Escort 'Maksa' yang Bikin Resah Turis di Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 09 Feb 2025 13:30 WIB
Klarifikasi video viral dugaan pungli di Bojongkoneng, Bandung
Klarifikasi video viral dugaan pungli di Bojongkoneng, Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Dikenal dengan julukan "Paris van Java," Bandung kembali tercoreng dengan kasus pungutan liar (pungli). Kali ini, praktik pungli menimpa rombongan wisatawan yang menggunakan bus kecil untuk menuju sebuah restoran. Alih-alih menikmati perjalanan, mereka justru dipalak oleh oknum berompi oranye yang mengaku sebagai juru parkir.

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan kejadian tersebut. Dalam rekaman yang diunggah di akun Instagram @bdg.info, terlihat bagaimana pelaku dengan santai menghentikan laju bus dan menawarkan "pengawalan." Tawaran yang sejatinya lebih mirip dengan pemaksaan.

"Bis kecil kami mau ke sebuah resto di Bandung, tiba-tiba dicegat, ditawari 'pengawalan'. Udah kami tolak secara halus, tapi tetap 'dikawal' sama mereka," tulis perekam video.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setibanya di lokasi, drama belum berakhir. Pelaku meminta bayaran dengan dalih "seikhlasnya." Namun, saat korban mencoba memberikan Rp 50 ribu, jumlah itu dianggap kurang.

"Pas kita tawarin Rp 50 ribu mereka bilang gini 'kalau ada yang kasih Rp 100 ribu ya Rp 100 ribu, kalau Rp 50 ribu kita kan berdua. Pas pulang gak dikasih jalan kalo belum bayar, akhirnya kita coba kasih Rp 50 ribu," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Situasi semakin tidak nyaman ketika pelaku menghadang laju bus sebelum uang Rp 100 ribu diberikan. Baru setelah uang berpindah tangan, mereka membiarkan rombongan melanjutkan perjalanan.

Kejadian ini kembali mencuatkan masalah klasik Bandung: pungli yang meresahkan wisatawan. Bukannya merasa nyaman, pengunjung justru harus waspada terhadap modus pemalakan berkedok pengawalan.

Sementara itu, insiden pungli juga terjadi di kawasan Bojongkoneng, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Rombongan wisatawan asal Jakarta yang hendak mengunjungi sebuah kafe dipaksa membayar uang "pengawalan" kepada tiga oknum ojek pangkalan (opang).

Namun, kali ini, polisi bergerak cepat. Tiga pelaku, berinisial AS, T, dan A, langsung diamankan Polsek Cibeunying Kidul. Kapolsek Cibeunying Kidul, Kompol Suparman, memastikan bahwa pihaknya menindaklanjuti kasus ini.

"Alhamdulillah, menindaklanjuti berita viral di medsos, langsung kita amankan pihak ojek terkait berita itu. Kami siap melayani masyarakat dan bila ada masyarakat yang dirugikan, kami siap menindaklanjuti," ujar Suparman di Mapolsek Cibeunying Kidul, Kamis (6/2/2025).

Namun, hingga kini, korban belum melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

"Kami langsung klarifikasi kepada pihak kafenya dan kami menunggu laporan dari pihak yang dirugikan," tambahnya.

Menurut keterangan polisi, rombongan bus ini tidak berkoordinasi dengan pihak kafe sebelum berkunjung. Biasanya, jika ada reservasi, manajemen kafe akan mengatur pengawalan dengan ojek setempat.

"Mau ke kafe dan tidak ada koordinasi dengan manajemen. Biasanya kalau ada koordinasi, dikawal ojek setempat," ujar Suparman.

Hasil Klarifikasi

Hal ini dibenarkan oleh pengelola kafe, Yunus. Ia menyebut bahwa jika rombongan melakukan reservasi, pengawalan akan dikoordinasikan dan dibayar oleh pihak kafe.

"Biasanya kalau pakai bus suka ada koordinasi karena jalan sempit. Kejadian kemarin customer datang tanpa reservasi. Biasanya kalau dalam jumlah besar ada reservasi dan kami libatkan ojek setempat untuk mengawal, dan sudah biasa," jelas Yunus.

Tiga opang yang diamankan akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada rombongan wisatawan serta masyarakat Bandung.

"Kami dari opang Bojongkoneng meminta maaf atas kejadian kemarin, ada bus yang datang rombongan dari Jakarta ke Kafe Detuik yang viral di medsos," ujar AS.

Ia juga mengakui adanya kesalahan komunikasi yang menyebabkan kejadian ini menjadi viral.

"Saya minta maaf mungkin ada salah komunikasi sampai viral di medsos. Kami meminta maaf kepada rombongan," tambahnya.

Meski permintaan maaf sudah dilontarkan, insiden ini kembali menunjukkan bahwa pungli masih menjadi momok bagi wisatawan di Bandung. Kasus ini pun menjadi peringatan bagi pihak berwenang untuk lebih serius dalam menindak praktik pemalakan di lapangan.

Kapolsek Cibeunying Kidul, Kompol Suparman, berharap kejadian serupa tidak terulang. "Semoga tidak terjadi lagi kejadian seperti ini, sehingga Kota Bandung bisa aman dan nyaman," tutupnya.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads