Irfan Nabhani didaulat menjadi Rektor Universitas Garut yang baru. Pria bergelar doktor itu akan bertugas menggantikan rektor sebelumnya, Syakur Amin yang mengundurkan diri karena akan menjadi Bupati Garut.
Irfan secara resmi ditunjuk menjadi Rektor Universitas Garut. Dalam sebuah acara pelantikan yang digelar di Kampus I Uniga di Jalan Raya Samarang, pada Sabtu, (8/2/2025) siang, Irfan ditetapkan sebagai rektor.
"Dalam waktu dekat, kita akan rumuskan. Uniga ini akan seperti apa ke depannya," kata Irfan kepada wartawan di lokasi, Sabtu siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mengemban jabatan ini, Irfan mengaku akan segera bergerak. Kolaborasi, akan menjadi salah satu hal yang akan di kedepankan, saat menjabat.
"Tentunya dengan tetap mengedepankan prinsip Iman, Ilmu dan Amal yang menjadi motto Uniga," katanya.
Irfan diketahui merupakan seorang akademisi terkemuka di Kabupaten Garut, dan menduduki sejumlah jabatan strategis di Uniga. Irfan tak lain adalah adik dari Syakur Amin.
Syakur dan Irfan merupakan anak dari eks petinggi PB Nahdlatul Ulama asal Garut, Prof Cecep Syarifuddin, sekaligus cucu dari ulama dan pahlawan asal Garut, KH Anwar Musaddad. Dia akan menjabat sebagai rektor hingga tahun 2028 mendatang, dan akan didampingi oleh Prof Hilmi Aulawi sebagai Wakilnya.
Sedangkan Syakur, yang telah menjadi Rektor Uniga sejak tahun 2013, akan mengemban jabatan baru, menjadi Bupati Garut.
Syakur diketahui terpilih dalam proses Pilkada 2024, sebagai Bupati Garut periode 2025-2030, didampingi wakilnya, Luthfianisa Putri Karlina.
Syakur angkat bicara menanggapi pelantikan Irfan menjadi Rektor Uniga. "Hari ini kita laksanakan pelantikan, karena saya sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai rektor, sesuai aturan," kata Syakur.
Syakur berharap agar Irfan bisa membawa Uniga lebih baik lagi. Syakur yakin kampus milik Yayasan Al Musaddadiyah itu akan melesat di bawah kepemimpinan Irfan.
"Saya yakin rektor yang baru punya pengalaman dan kapasitas yang mumpuni. Beliau orang sini dan bagian dari Uniga. Tahu persis apa yang menjadi tantangan ke depan," pungkas Syakur.
(sud/sud)