194 Siswa SMAN 1 Cileunyi Terancam Gagal Daftar SNBP

194 Siswa SMAN 1 Cileunyi Terancam Gagal Daftar SNBP

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 06 Feb 2025 17:45 WIB
SMAN 1 Cileunyi
SMAN 1 Cileunyi (Foto: Yuga Hassani/detikJabar).
Kabupaten Bandung -

Ratusan siswa SMAN 1 Cileunyi terancam gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Hal tersebut diduga akibat kelalaian sekolah yang telat melakukan finalisasi pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Para orang tua siswa nampak melakukan audiensi dengan pihak sekolah, di SMAN 1 Cileunyi, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kamis (6/2/2025). Mereka mempertanyakan bagaimana status anaknya yang dikabarkan sempat gagal daftar.

Salah satu orang tua siswa, Andri Rohman mengatakan, awalnya para orang tua murid belum mengetahui anaknya gagal masuk PTN melalui jalur prestasi. Pasalnya pihak sekolah belum memberikan informasi setelah para orang tua memberikan persyaratannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata intinya memang informasi dari awal sampai ini kita tidak tahu anak-anak juga memang menunggu-menunggu. Terus akhirnya yang terkuak adalah di grup itu adalah bahwa ini gagal gitu," ujar Andri, kepada awak media.

Dia mengaku heran beberapa siswa di sekolah swasta dekat wilayah tersebut malah bisa lolos. Sehingga para orang tua siswa langsung timbul kecurigaan.

ADVERTISEMENT

"Iya SMA Mekar Arum, Karya Budi mereka bisa pada lolos anak-anaknya daftar PTN jalur SNBP. Padahal punten yah dari segi grade sekolah itu di bawah sekolah ini," katanya.

Andri menjelaskan, pihak sekolah terakhir memberi kabar bahwa data para siswa sudah terinput dan tinggal finalisasi. Kata dia, hal tersebut sempat memberikan ketenangan bagi para orang tua.

"Iya kita diberikan itu ketenangan lah. Tinggal kita ini kan artinya kalau udah sekolah mendaftarkan, sekolah itu masuk ke pusat database di Kemendiknas. Nah, barulah sudah itu terserah fakultas dan universitas dari hasil data-data semua anak-anak yang masuk ke eligible. Nanti kan dia yang sortir tuh. Sekolah hanya tugasnya sampai sana gitu," jelasnya.

Menurutnya proses Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dibatasi sampai 31 Januari 2025. Namun lewat dari proses tersebut para orang tua murid tidak mendapatkan kabar apa-apa dari sekolah. Sehingga beredar kabar bahwa SMAN 1 Cileunyi statusnya tidak selesai pendaftarannya.

"Saya pribadi makanya minta saya klarifikasi. Takutnya ada leha-leha itu. Makanya saya tadi minta, coba sok ini kan tanggal Desember sampai awal Februari ada jeda waktu untuk pendaftaran PDSS sekolah. Kewajiban sekolah dong ini untuk Nah, saya pengin tahu dia daftarnya tanggal berapa? Takutnya kalau pikiran jelek saya dia di akhir-akhir. Takutnya terlena. Jadi gagal," bebernya.

Dia menambahkan kabarnya pihak kementerian akan membuka kembali website untuk pihak sekolah supaya bisa menginput kembali data siswa. Sehingga pihak sekolah akan terus berkomunikasi dengan para orang tua siswa.

"Iya tadi pas audiensi kabarnya Kementerian sudah memberikan pencerahan, itu pun sudah tanggung jawab sekolah. Jika data dari sekolah selesai, tinggal urusan Universitas dan Fakultas aja," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Tata Usaha SMAN 1 Cileunyi Daman Darmawan mengakui, bahwa ada kelalaian yang dilakukan oleh sekolah. Menurutnya sekolah tidak dapat menyelesaikan proses pendataan siswa hingga finalisasi.

"Perlu kami sampaikan kaitan dengan permasalahan PDSS yang ada di SMA kami, iya itu adanya keterlambatan input di saat detik-detik terakhir kami tidak sampai kepada finalisasi," kata Daman.

Menurutnya tahapan finalisasi adalah prasyarat untuk bisa masuk di portal khusus untuk masuk perguruan tinggi lewat jalur undangan prestasi. Diantaranya adalah input raport dari semester 1 sampai semester 5.

"Kebetulan pada intinya teman-teman di sini sudah berusaha keras dan di akhir-akhir hanya tinggal beberapa saat lagi untuk klik finalisasi portal keburu klop, jadi keburu dikunci. Otomatis kami masuk kategori yang gagal finalisasi," bebernya.

Darman menilai gagalnya finalisasi tersebut disebabkan karena adanya salah satu siswa yang gagal. Kata dia, dalam sistem tersebut jika ada satu yang gagal, maka semua siswa lainnta turut gagal dalam proses tersebut.

"Ternyata di sistem itu sifatnya jibeh (beunang hiji, beunang kabeh). Artinya tidak ter entry satu siswa saja atau tidak selesai, itu jadi gagal semuanya. Padahal kami punya kuota itu 194 siswa," ucap Darman.

"Jadi kami sedang meng-entry di semester 3 untuk beberapa siswa. Saya tim teknis yang tahu lebih itu hanya beberapa orang saja. Dan itu sudah semua sudah tinggal diklik sebetulnya. Ya mungkin karena keterbatasan SDM. Kami juga mengakui bahwa ini keterbatasan kami, sehingga mengakibatkan kejadian seperti ini," tambahnya.

Setelah itu pihak sekolah langsung berupaya datang ke Kemendikti dan Kemendikdasmen. Namun pada kesempatan tersebut belum menghasilkan titik temu. Kemudian beberapa hari setelah itu bertemu audiensi dengan DPR RI komisi 10.

"Aspirasi kami sangat tidak banyak yang kami sampaikan, tolong dibuka. Hanya beberapa saat saja. Hanya beberapa saat. Mereka bilang akan disampaikan, nanti akan disampaikan kepada menteri bahkan akan dibahas di tingkat komisi untuk dibahas dengan terkait," kata Daman.

Setelah pihak sekolah terus melakukan pemantauan di website PDSS. Kemudian saat ini bisa diperkanankan untuk melakukan finalisasi pada pukul 15.00 WIB. Sehingga kata dia, jika portal tersebut telah bisa dibuka, maka para siswanya bisa daftar jalur tersebut.

"Atas dasar itu, kami alhamdulillah maka kami mengundang orang tua siswa. Kami ingin menyampaikan bahwa ini semata-mata bagi kami mungkin musibah dan kami sampaikan tadi di forum ini adalah kesalahan kami, kami sampaikan setelah ditemukan," pungkasnya.




(mso/mso)


Hide Ads