Solusi Dedi Mulyadi Atasi Kisruh Entri PPDS di SMAN 4 Karawang

Solusi Dedi Mulyadi Atasi Kisruh Entri PPDS di SMAN 4 Karawang

Irvan Maulana - detikJabar
Kamis, 06 Feb 2025 16:32 WIB
Dedi Mulyadi saat meninjau SMAN 4 Karawang
Dedi Mulyadi saat meninjau SMAN 4 Karawang (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)
Karawang -

Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi meninjau SMAN 4 Karawang usai riuh gegara siswa gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), akibat pihak sekolah telat melakukan pengisian data Pangkalan Data Sekolah dan Siswi (PPDS).

Dalam kesempatan itu, Kang Dedi, menjelaskan keterlambatan entri data PPDS oleh pihak sekolah disebabkan oleh kurangnya SDM untuk melakukan pekerjaan tersebut.

"Ini lebih kepada kekurangan tenaga, jadi satu orang itu bekerja untuk melakukan entri data 136 siswa kelas 2 dan 141 siswa kelas 3, dengan jumlah nilai dari mata pelajaran yang begitu banyak," ucap Dedi saat diwawancara usai meninjau SMAN 4 Karawang, Kamis (6/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditambah, pekerja yang melakukan entri data tersebut merupakan tenaga honorer yang tidak mempunyai honor tambahan untuk melakukan pekerjaan tersebut, sehingga ia meminta agar pihak sekolah menambah petugas entri data.

"Dia juga kan pekerja honorer yang gak punya honor tambahan untuk melakukan entri data ini, sehingga saya minta pihak sekolah menambah petugas entri data, mereka yang 3 orang hari ini ditugaskan untuk bekerja entri data. Karena kita ingin menyelamatkan siswa yang baru keluar sekolah ini untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi," kata dia.

ADVERTISEMENT

Bahkan, Kang Dedi juga mendukung upaya itu, dengan memberi tambahan honor sebesar Rp2 juta per orang untuk bekerja melakukan entri data sampai pekerjaan itu selesai.

Kendati demikian, Kang Dedi, tetap menilai ada kelalaian dari pihak sekolah, karena tidak menyediakan tenaga yang cukup untuk melakukan entri data.

"Iya tetap ada kelalaian dari pihak sekolah karena tidak pernah menyiapkan tenaga kerja yang cukup untuk melakukan entri data tersebut, sehingga berimbas pada masa depan siswa," imbuhnya.

Sementara itu, Plt Kepala Sekolah SMAN 4 Karawang Dida Siti Saadah juga mengakui adanya kelalaian akibat keterlambatan penginputan data PPDS tersebut.

"Iya memang kita hanya ada 1 orang (pekerja yang menginput data), sementara yang entri di sekolah lain itu ada yang 4 orang, ada yang 11 orang," kata Dida.

Proses entri data, dikatakan Dida, dinilai cukup rumit karena seluruh siswa harus dientri data nilainya sejak semester pertama kelas XI, sedangkan jumlah siswa mencapai ratusan tidak mungkin selesai dalam waktu satu bulan.

"Iya waktunya sebulan, sedangkan jumlah data nilai yang harus di entri mulai dari siswa Kelas Xi dari semester pertama. Padahal saya 6 bulan lalu itu udah wanti-wanti untuk dibantu, ditambah pekerjaannya, tapi kenyataanya ini sampai sekarang kan belum selesai," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads