Cerita Sulaiman Jadi Penjahat "Sewaan" Agar Pacar Klien Terkesan

Kabar Internasional

Cerita Sulaiman Jadi Penjahat "Sewaan" Agar Pacar Klien Terkesan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikJabar
Minggu, 02 Feb 2025 05:30 WIB
Pelaku kejahatan jalanan diborgol polisi / pelaku street crime. Agung Pambudhy/Detikcom.
Ilustrasi penjahat (Foto: agung pambudhy)
Malaysia -

Shazali Sulaiman (28), membuka layanan agar seorang laki-laki terlihat lebih gagah di mata pasangannya. Caranya, ia akan berpura-pura menjadi penjahat, dan membiarkan sang pria menjadi pahlawan bagi kekasihnya.

Dikutip detikFinance dari SCMP, Kamis (30/1/2025), pria asal Malaysia itu mulai mempromosikan layanan ini pada 8 Januari kemarin di media sosialnya. Ia mengklaim dapat membantu klien yang menyewa layanannya untuk menunjukkan kejantanan dan meninggalkan kesan pada pasangan mereka.

"Apakah Anda lelah dengan pasangan Anda yang menganggap Anda lemah? Dengan biaya yang wajar, saya dapat membantu Anda membuktikan bahwa mereka salah," tulis Shazali dalam unggahan promosi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan bahwa klien hanya perlu menyediakan waktu dan tempat, dan ia akan datang untuk 'melecehkan' pasangan mereka. Setelah itu ia akan membiarkan klien untuk 'mengalahkannya'.

Shazali juga membagikan foto dirinya dengan rambut acak-acakan dan sebatang rokok yang belum dinyalakan untuk meningkatkan citranya sebagai preman yang siap berpura-pura.

ADVERTISEMENT

"Layanan penjahat bayaran ini dilaporkan menelan biaya 100 ringgit (Rp 368.000) pada hari kerja dan 150 ringgit (Rp 552.000) pada akhir pekan. Untuk klien di luar kota, biaya tambahan berlaku berdasarkan jarak tempuh," tulis SCMP dalam laporannya.

Berdasarkan pemberitaan di Malaysia, Shazali menawarkan jasanya kepada pria dan wanita dan telah membantu beberapa teman dan keluarga. Bahkan ia sempat menceritakan kasus terbaru di mana seorang pria mempekerjakannya di sebuah pusat perbelanjaan.

"Ketika klien pergi ke kamar mandi, saya berpura-pura 'melecehkan' pacarnya. Ketika ia kembali, ia menghadapi saya seperti pahlawan," katanya.

Meski begitu, sejumlah netizen Negeri Jiran telah menyuarakan kekhawatiran bahwa layanannya bisa jadi ilegal, khususnya terkait dengan potensi tuduhan pelecehan seksual.

Sebab di Malaysia, orang yang terbukti bersalah atas pelecehan seksual dapat dipaksa membayar kompensasi atas kerugian finansial atau moral apa pun.

Selain itu, terlibat dalam perilaku tidak senonoh di depan umum yang menyebabkan penderitaan bagi orang lain juga ilegal dan dapat mengakibatkan hukuman penjara hingga tiga bulan atau denda, atau keduanya. Namun Shazali menegaskan bahwa layanannya tidak seorang pun dirugikan selama seluruh proses. Sebab semua itu hanyalah sandiwara yang sudah direncanakan.

"Itu semua hanya sandiwara, seperti WWE. Tidak ada yang terluka, saya satu-satunya 'pecundang'," tegas Shazali.

Artikel ini telah tayang di detikFinance

(yum/yum)


Hide Ads