Pembalut biasanya dipakai wanita yang sedang mengalami haid. Belakangan muncul pembahasan soal pembalut bekas itu, baiknya dicuci atau tidak sebelum dibuang.
Ada yang berpendapat asal dibungkus rapat terus dibuang tanpa perlu dicuci, ada juga yang berpendapat untuk dicuci agar tidak bau dan bisa dibakar.
Dikutip dari detikHealth, spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menuturkan dicuci atau tidaknya pembalut bekas sebelum dibuang sebenarnya bisa kembali ke preferensi masyarakat masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan kebiasaan mencuci pembalut bekas muncul karena adanya kekhawatiran bau yang muncul dari pembalut bekas hingga adanya mitos-mitos tertentu terkait pembalut bekas. Hingga saat ini tidak ada anjuran pasti bagaimana penangan pembalut bekas yang lebih 'benar'.
Meski begitu, dr Fadli menuturkan edukasi tetap diperlukan agar mitos-mitos yang tidak tepat soal pembalut tidak semakin tertanam di pemahaman masyarakat.
"Mau dicuci mau, tidak dicuci sih, tidak ada masalah tetapi ya harus diluruskan tentang tentang apa tentang mitosnya itu, kalau nggak (dicuci) katanya bisa di-haunted by ghost. Kalau menurut saya dua-duanya sih oke, mau dicuci boleh, mau tidak dicuci juga boleh," kata dr Fadli ketika dihubungi detikcom, Jumat (31/1/2025).
dr Fadli menuturkan secara umum tidak ada risiko medis yang dapat ditimbulkan dari mencuci atau tidak mencuci pembalut bekas. Selama pembalut dibungkus rapi dan bekas tempat pencucian juga dibersihkan sebelum membuang pembalut, maka masyarakat tak perlu khawatir.
Menurutnya, yang lebih penting untuk diperhatikan para wanita adalah frekuensi mengganti pembalut dalam sehari. Ini penting untuk mencegah masalah kesehatan reproduksi yang dapat ditimbulkan.
Dalam sehari, dr Fadli menyarankan wanita mengganti pembalut minimal 6-8 jam sekali. Dengan begitu, minimal pembalut diganti sebanyak 3 kali dalam sehari.
"Yang tidak boleh adalah kalau menggunakannya kelamaan. Ini malah bisa bikin kuman tumbuh dan bisa menjadikan infeksi," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth
(avk/yum)