Suara tangisan seorang lelaki masuk dalam line telepon Damkar dan Penyelamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang. Di balik suara itu, ada pesan lirih yang bercampur dengan rasa putus asa.
Lelaki dalam telepon itu kemudian meminta untuk dievakuasi dari area hutan Kolutapohaci, Kecamatan Ciampel. Matahari sudah terbenam, malam pun menjelang.
"Laporan kami terima hari Jumat sekira pukul 17.35 WIB ada seorang pria menelpon sambil menangis, mengaku terjebak dan meminta tolong dievakuasi dari area hutan Ciampel bersama sepeda motornya," ujar Kabid Damkar dan Penyelamatan, BPBD Kab Karawang Rohmat Ilyas kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak butuh waktu lama, tim penyelamat meluncur. Di sana didapati seorang pria sedang menangis sambil memegangi sepeda motornya yang terperosok ke dalam lumpur.
"Kami kemudian mengevakuasi pria dan sepeda motor tersebut menggunakan tali seling, menggunakan mobil rescue, motornya sudah penuh lumpur jadi sulit untuk dijalankan," ucap Rohmat.
Warga Bandung
Setelah sampai di Mako Damkar Karawang Kota, pria tersebut mengaku bernama Hasyim (35) asal Kabupaten Bandung, yang bekerja di kawasan industri Karawang, yang kebetulan mengontrak di wilayah Perumnas Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
"Pak Hasyim ternyata perantau asal Kabupaten Bandung yang tinggal di Perumnas, kebetulan beliau libur bekerja, niat ingin mudik ke Bandung menggunakan GPS, dan diarahkan menuju wilayah Ciampel," paparnya.
Hasyim memasang GPS sebagai pemandu perjalanannya, karena jalur yang ia tahu hanya via Cikampek, menuju Purwakarta, kemudian ke arah Bandung, dengan harapan melalui GPS ia menemukan jalur lebih cepat.
"Karena dia hanya tahu jalur Cikampek, jadi pasang GPS ingin lebih cepat sampai ke Bandung, memang ada jalur via Ciampel, namun tetap keluar menuju Curug, dan ke Purwakarta, tapi tidak melalui area hutan, tapi perkampungan. Tapi GPS itu mengarahkan pak Hasyim ke area hutan Kutapohaci," ujar dia.
![]() |
Atas peristiwa itu, Hasyim akhirnya diantar oleh pihak Damkar menuju jalur Ciampel dan kemudian melalui jalur Purwakarta. Lebih lanjut Rohmat mengimbau agar masyarakat yang hendak melakukan perjalanan memperhatikan waktu dan jalur yang ingin dilalui.
"Kami antar pak Hasyim menuju jalur Ciampel ke perbatasan Purwakarta. Dengan adanya peristiwa ini kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan agar memperhatikan waktu, kalau sekiranya sudah sore ada baiknya ditunda sampai pagi, jangan pernah mencoba jalur yang belum dilalui, lebih baik melintasi wilayah kota agar bisa bertanya kepada warga di sekitar jika kita tidak tahu arah jalan," pungkasnya.
(yum/yum)