Suherlan alias Elan alias Samson (33), pria bertubuh kekar yang kerap membuat onar di Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, menolak prosedur pembiusan saat menjalani perawatan luka di kepala di ruang Satreskrim Polres Sukabumi, Jumat (24/1/2025).
Luka di kepala Samson diketahui terjadi akibat insiden saat ia dikejar warga yang resah dengan aksinya beberapa hari terakhir. Dokkes Polres Sukabumi Aiptu Fahmi Yusah bertugas menangani lukanya dengan menjahit bagian yang terluka. Namun, saat ditawari pembiusan, Samson dengan tegas menolaknya.
"Lah saya laki-laki, biar saja. Tidak usah dibius," ucap Samson dengan nada lantang, membuat petugas yang berada di ruangan sejenak terdiam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar permintaan itu, Fahmi akhirnya menuruti keinginan Samson. "Ya sudah, ini permintaan kamu. Saya mulai jahit," jawab Fahmi sambil menyiapkan peralatan medis.
Dengan cekatan, Fahmi mulai menjahit luka di kepala Samson tanpa pembiusan. Di sisinya, seorang perawat perempuan turut membantu proses tersebut. Meskipun tidak ada tanda-tanda kesakitan yang terlihat dari wajah Samson, suasana di ruangan tersebut tetap terasa tegang.
Menurut Fahmi, penanganan luka tanpa pembiusan bukan hal biasa. Menurutnya Samson yang memilih untuk menahan rasa sakit. "Ini memang atas permintaannya sendiri, dan saya hanya menjalankan prosedur sesuai dengan keinginannya," ujar Fahmi.
Proses jahitan berlangsung beberapa menit hingga selesai tanpa kendala berarti. Samson terlihat tetap tenang selama prosedur berlangsung. Bahkan ia sempat berlagak kesakitan saat proses dilakukan.
"Aduh pak nyeri pak nyeri," tuturnya dengan gaya meringis yang disambung tertawa setelahnya.
Setelah prosedur itu selesai, ia mengucapkan terima kasih kepada Fahmi dan perawat yang membantunya.
"Ada empat jahitan," tutur Fahmi saat ditanya soal luka di kepala Samson.
Samson sendiri mengelak dikatakan berbuat onar. Dia juga membantah sudah menebar teror. Menurutnya justru warga yang tiba-tiba datang menyerangnya secara keroyokan.
"Saya sedang di depan, kemudian datang beberapa orang. Saya sempat nanya, aya naon (ada apa) tahu-tahu pada bilang kadieu-kadieu buru kadarieu (Ke sini-ke sini, cepat) mereka lalu menyerang. Aya nu nenggeul kadieu (ada yang memukul ke sini)," tuturnya secara menunjuk luka di kepalanya.
Ia juga membantah soal cerita tindakan tak senonoh dan aksinya buang air besar di mushala kampung. "Saya suka mengaji di masigit (masjid) masjid itu tempat ibadah, tempat suci piraku abdi ngising di masigit (masa saya buang air besar di mushala," bantahnya.
"Saya tahu yang begitu-begitu tidak boleh, saya ini muslim sejati mana yang muhrim mana yang bukan," lanjut Samson saat disinggung aksi tak senonohnya kepada perempuan.
Seperti diketahui, Suherlan alias Elan alias Samson (33) kembali menjadi momok bagi warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Dalam empat hari terakhir, pria bertubuh kekar itu kembali menimbulkan teror yang mengganggu ketenangan warga. Puncaknya terjadi pada Kamis malam tadi, (23/1/2025).
Perempuan inisial M (35), salah seorang warga setempat, menceritakan bahwa perilaku Samson kali ini sudah semakin tak terkendali. Menurut M, dalam insiden yang terjadi beberapa malam lalu, sejumlah perempuan yang sedang berpapasan dengan Samson langsung ketakutan ketika pria itu memperlihatkan kemaluannya. "Mereka langsung ketakutan dan lari," ungkap M kepada detikJabar, Jumat (24/1/2025).
Kejadian tersebut bukanlah yang pertama. M mengungkapkan bahwa tetangganya juga pernah dibuat terkejut oleh ulah Samson yang tanpa rasa malu mempermainkan alat vitalnya di luar rumah pada malam hari.
(sya/mso)