Penyakit Misterius yang Serang Warga Tasik Ternyata Chikungunya

Penyakit Misterius yang Serang Warga Tasik Ternyata Chikungunya

Deden Rahadian - detikJabar
Jumat, 24 Jan 2025 12:16 WIB
Petugas saat memeriksa kondisi kesehatan warga.
Petugas saat memeriksa kondisi kesehatan warga Tasikmalaya (Foto: Istimewa).
Tasikmalaya -

Penyakit misterius yang menyerang puluhan warga Kabupaten Tasikmalaya akhirnya terungkap. Warga disebut terserang penyakit chikungunya.

Koordinator Survielece, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Rina Parina menyebut, berbagai upaya yang dilakukan untuk menelusuri penyakit yang menyerang sejumlah warga akhirnya membuahkan hasil. Warga, kata dia, ternyata terserang chikungunya.

"Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya melakukan upaya untuk memastikan penyakit yang dialami warga ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan RDT rapid tes, penyakit yang dialami warga adalah chikungunya," kata Rina pada detikjabar, Jumat (24/1/25).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain diagnosa medis dokter yang memeriksa pasien, hasil rapid tes juga menunjukan dua orang dinyatakan positif chikungunya.

"Pemeriksaan RDT untuk mendeteksi antibodi IgM dan IgG jadi dua kasus yang positif. Itu sudah dapat di diagnosa chikungunya. Hal ini diperkuat berdasarkan diagnosa dokter yang memeriksa," ucap Rina.

ADVERTISEMENT

Rina menambahkan, terdapat dua hasil rapid test negatif karena berbagai faktor. Tak hanya karena faktor obat yang dikonsumsi, masa inkubasi sakit dengan pengambilan sample bisa jadi mempengaruhi hasil.

"Kalo hasil yang negatif itu kadang tergantung dari masa inkubasi sakitnya dengan waktu pengambilan sampelnya," ucap Rina Parina.

Masyarakat tidak usah khawatir dengan kondisi ini. Pasien harus mendapat penanganan medis dengan tepat, akan sembuh. Belum muncul data yang meninggal akibat chikungunya.

"Masyarakat tidak usah khawatir asal mendapat penanganan medis dengan tepat, chikungunya akan sembuh. Belum ada data yang menyatakan ada yang meninggal karena chikungunya," kata Rina.

Dinkes juga terus berupaya memutus mata rantai penularan chikungunya. Selain pemeriksaan kesehatan pasien, pemberantasan sarang nyamuk gencar dilakukan.

"Yang masih kita lakukan, Surveilans aktif cepat untuk memutus mata rantai penularan. Menggerakan masyarakat untuk PSN pemberantasan sarang nyamuk. Karena chikungunya vektornya adalah nyamuk," ujar Rina.




(mso/mso)


Hide Ads