Es Sebesar Semangka Jatuh ke Atap Warga, Maskapai Ini Digugat Rp 16,3 M

Kabar Internasional

Es Sebesar Semangka Jatuh ke Atap Warga, Maskapai Ini Digugat Rp 16,3 M

Novi Christiastuti - detikJabar
Jumat, 24 Jan 2025 05:30 WIB
Ilustrasi pesawat
Ilustrasi pesawat (Getty Images/Vadimborkin)
Bandung - JetBlue, salah satu maskapai di Amerika Serikat (AS) digugat US$ 1 juta atau setara Rp 16,3 miliar oleh sepasang suami-istri di California. Mereka mengklaim bongkahan es sebesar buah semangka itu jatuh dari pesawat dan menimpa atap rumah mereka.

Dalam gugatan hukum yang diajukan pada awal bulan ini, New York Post melaporkan, Kamis (23/1/2025), pasangan bernama Michael Reese dan Leah Ferrarini menyebut balok es seukuran buah semangka menghantam atap rumah mereka di Inglewood dan mendarat "tepat di atas tempat tidur mereka".

Insiden itu disebut terjadi pada Januari tahun lalu setelah pukul 20.00 waktu setempat.

Pasangan ini menduga kuat bongkahan es itu terjatuh dari sebuah pesawat jenis Airbus A321, yang dioperasikan maskapai JetBlue dengan rute Los Angeles-New York, yang saat itu terbang melintasi rumah mereka.

Dalam gugatannya, pasangan itu menuduh JetBlue melakukan kelalaian dalam menerbangkan pesawat berbahaya, serta melakukan pelanggaran masuk tanpa izin -- karena pasangan itu "tidak memberikan izin kepada JetBlue untuk membiarkan bongkahan es berukuran besar memasuki rumah mereka atau menyebabkan kerusakan".

Setelah insiden tersebut, polisi dan petugas pemadam kebakaran dipanggil ke rumah pasangan itu, dan Otoritas Penerbangan Federal (FAA) melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut.

Pasangan asal California ini mengaku menderita insomnia dan tidak bisa lagi tidur nyenyak akibat insiden tersebut. Disebutkan juga dalam dokumen gugatan tersebut bahwa Reese dan Ferrarini ingin "pindah dari rumah impian mereka karena mereka tidak lagi merasa aman di sana".

Dalam gugatan ini, pasangan tersebut meminta ganti rugi sebesar US$ 300.000 untuk tekanan emosional, US$ 300.000 untuk rasa sakit, penderitaan dan ketidaknyamanan, kemudian US$ 40.000 untuk biaya pengobatan medis, dan US$ 360.000 untuk kerusakan properti.

Pihak maskapai JetBlue menolak untuk mengomentari tuduhan dan gugatan tersebut. Namun mereka menegaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas mereka.

"Keselamatan adalah prioritas nomor satu kami dan memandu semua yang kami lakukan," demikian pernyataan pihak JetBlue kepada New York Post.

Namun hasil penyelidikan terhadap insiden itu, menurut dokumen gugatan tersebut, mendapati bahwa pesawat yang dioperasikan JetBlue memiliki riwayat masalah air selama enam bulan. Pesawat Airbus A321 yang sama, sebut dokumen gugatan itu, diduga menjatuhkan bongkahan es ke sebuah rumah di Massachusetts pada Agustus 2023.

Artikel ini telah tayang di detikNews (yum/yum)



Hide Ads