4 Fakta Penyakit Misterius yang Jangkiti Puluhan Warga Tasikmalaya

4 Fakta Penyakit Misterius yang Jangkiti Puluhan Warga Tasikmalaya

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 23 Jan 2025 10:00 WIB
Ilustrasi penyakit.
Ilustrasi penyakit. (Foto: Istimewa/ Unsplash.com)
Tasikmalaya - Puluhan warga yang tinggal di Desa Kamulyan dan Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, masih dilanda tanda tanya. Secara tiba-tiba, mereka dilaporkan terjangkit penyakit misterius yang belum teridentifikasi asal-usulnya.

Lantas, bagaimana kronologinya bisa terjadi? Berikut rangkuman empat fakta-faktanya:

Alami Demam hingga Susah Berdiri

Penyakit misterius ini dilaporkan mulai menyerang warga pada 19 Januari 2024. Gejalanya mulai demam, pusing, nyeri otot hingga berdiri. Hingga sekarang, sudah ada 40 lebih warga yang diduga terjangkit penyakit misterius itu.

"Kami langsung koordinasi ke Puskesmas Manonjaya. Ini petugas langsung turun tangan," kata Kepala Desa Kamulya Jajang Jamara, Rabu (22/1/2025).

Penyakit Belum Teridentifikasi

Setelah laporan diterima, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya kemudian turun ke lokasi untuk mengecek kondisi warga. Petugas melakukan pemeriksaan hingga melakukan rapid test cikungunya kepada warga.

"Kami turun langsung begitu dapat laporan dari kepala desa, kita sosialisasi, periksa pasienya sampai turut periksa keberadaan jentik nyamuk," kata Kepala Puskesmas Manonjaya, Mia Shopia kepada detikjabar.

Negatif Cikungunya

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, belum diketahui penyakit apa yang menyerang warga. Pasalnya, hasil rapid tes di Desa Kamulyan itu hasilnya menunjukkan sejumlah pasien dinyatakan negatif cikungunya.

"Jadi tadi kita rapid test, ternyata negatif cikungunya. Ini gejalanya memang mirip-mirip," kata Dokter Puskesmas Manonjaya Anggi Dewi Setiawati.

Gejala Mirip DBD

Anggi menambahkan, gejala yang dirasakan warga juga mirip demam berdarah dengue (DBD). Tapi, semua itu harus dibuktikan dengan hasil uji laboratorium.

"Yah gejalanya DBD kan mirip gituh, ada demam. Tentu harus dibuktikan dengan uji laboratorium," kata Anggi.

Pihaknya pun memastikan akan terus melakukan rapid test kepada pasien demi mengetahui penyebab sakit warga. "Kami tentu sosialisasi sambil periksa pasien dan sekarang menyeluruh rapid test cikungunya," pungkasnya. (ral/orb)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads