Selepas salat Jumat pada17 Januari 2025, ponsel Serka Engkos berdering. Saat membuka ponselnya, Engkos melihat ada pemberitahuan di salah satu WhatsApp Group (WAG) dan saat WAG dibuka Danramil Bandung Wetan Mayor Dedi R menyampaikan informasi ada wanita yang akan bunuh diri di Flyover Mochtar Kusumaatmadja atau Pasupati, Kota Bandung.
"Saya habis salat Jumat, Danramil mengatakan jika ada kiriman WA dari call center 112 bahwa ada yang akan melakukan percobaan bunuh diri di flyover seorang perempuan. Danramil sampaikan di grup," kata Serka Engkos kepada detikJabar, Minggu (19/1/2025).
Setelah mendapatkan informasi itu, Engkos langsung bergegas ke jalan layang itu dan naik dari arah Jalan Surapati. Saat mengitari jalan layang itu, Engkos tak menemukan laporan yang dimaksud. Setelah itu, Engkos menyisir jalur dari arah Pasteur menuju jalan layang dan benar, Engkos temukan seorang wanita muda yang akan siap-siap terjun dari atas flyover.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sisir dari mulai Gedung Sate, ternyata ada di arah Pasteur, perempuan baju kuning, bawa tas, bawa HP, pas mau naik (besi flyover), kebetulan saya sendiri saya parkir motor dan saya tarik," ujar Engkos.
Saat mengecek keberadaan korban yang hendak melakukan aksi bunuh diri, Engkos sudah kaget pasalnya tubuh wanita itu sudah menempel di flyover dan siap-siap naik untuk meloncat.
"Nah tubuh dia sudah nempel ke tembok, tangan sudah pegang, tapi langsung tarik, dia kaget sambil nangis," ujarnya.
Tak hanya bagian dari tugas belaka, saat dapat laporan dan mendengar percakapan antara wanita muda itu dengan petugas call center tak berpikir panjang Engkos langsung mencari keberadaan wanita itu dan dia tidak ingin ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi di jalan layang itu.
"Saya syok dengar percakapannya dengan call center, ini bener-bener mau bunuh diri dan benar ini orangnya, di situ saya bingung sendiri, lalu lintas padat, dia sudah pegang dan saya samperin," pungkas Engkos.
Engkos pun melerai wanita muda itu dan bertanya. "De, mau ngapain, dia kaget dan langsung nangis," ungkapnya.
Saat dicegah, wanita muda itu tak mau dan menunjukan wajah ketakutan. Engkos terus membujuk wanita itu dan menenangkannya, sehingga mau diajak ke Koramil 1812 Bandung Wetan.
"Hayu ngobrol saja, dibujuk sama saya, dia jalan kaki, saya minta anggota lain untuk menghadang di bawah, soalnya jalan lagi ramai dan langsung belok ke Koramil, langsung dikasih air minum," ucap Engkos.
Wanita muda itu bukan warga Bandung, umurnya baru 21 tahun dan saat ditemukan tidak membawa identitas diri atau KTP. Saat sudah berada di Koramil, wanita muda itu nampak linglung dan mengatakan nanti ada kerabatnya yang akan datang setelah ditelepon.
"Datanglah mbaknya, ternyata kerabatnya, saya tanya dan mengatakan jika anak ini depresi dan saat ini sedang magang di Bandung. Menurut bibinya, biasanya kalau stresnya kambuh di-handle suaminya, waktu itu suaminya sedang dinas luar," ungkapnya.
Setelah banyak berbincang dengan keluarganya, wanita muda itu langsung diserahkan ke pihak keluarga. "Kami serahterimakan ke keluarganya dan tidak lama juga datang dari Dinas Perempuan dan anak juga," ujarnya.
(wip/orb)