Isra Miraj, yakni perjalanan spesial yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dengan fisik dan ruhnya, dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsa, lalu dari Al-Aqsa ke Sidratul Muntaha, adalah perjalanan bersejarah dan sangat berharga bagi umat Islam.
Dalam perjalanan itu, Nabi Muhammad diperlihatkan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari perjalanan itu pula, Nabi Muhammad digembirakan dengan syariat shalat lima waktu.
Peristiwa Isra Miraj yang dialami Nabi Muhammad SAW itu terjadi pada tanggal 27 Rajab. Sampai sekarang, peristiwa itu masih diperingati dan dirayakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isra Miraj diperingati setiap 27 Rajab berdasarkan penanggalan Hijriah. Pada tahun ini, tanggal 27 Rajab 1446 Hijriah bertepatan dengan Senin, 27 Januari 2025.
Ada banyak istilah yang digunakan untuk peringatan Isra Miraj itu. Ada yang menyebut Isra Miraj, ada pula yang menyebutnya Rajaban, merujuk pada nama bulan di mana peristiwa itu terjadi dan diperingati.
Di Cirebon, warga mengenal peringatan Isra Miraj dengan sebutan Rajaban. Bahkan, Rajaban telah menjadi tradisi yang dilestarikan oleh dua keraton di wilayah ini. Yaitu, oleh Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman.
Penamaan Rajab
Dalam Kamus Indonesia-Sunda-Cerbon, terbitan Balai Bahasa Jawa Barat (2019), tertulis kata Rajab di dalam bahasa Indonesia dan Sunda ditulis Rejeb dalam Cerbon.
Rajab sendiri adalah nama satu di antara 12 bulan dalam penanggalan hijriah. Rajab pun menjadi salah satu dari empat bulan mulia di antara bulan-bulan yang dipakai dalam kalender umat Islam itu.
Apa arti Rajab sendiri? Akun X Pondok Pesantren Lirboyo @pondok_lirboyo membuat utas mengenai penamaan bulan Rajab. Di antara yang bisa diraih dari penamaan itu bahwa Rajab yang dalam bahasa Arab tersusun atas tiga huruf Ra, Ja, Ba, setiap hurufnya merupakan kependekan.
1. Ra, merupakan kependekan dari kalimat 'rahmatun tanzilu 'ala man shooma fiihi', rahmat yang turun bagi siapapun yang berpuasa pada bulan ini.
2. Ja, merupakan kependekan dari 'jawazu-s shiraat', yaitu keadaan dipermudah ketika menyeberang jembatan shiratal mustaqim.
3. Ba, kependekan dari 'baroatun minan naar', terbebas dari api neraka.
Menurut akun tersebut, bulan Rajab punya nama lain, yaitu Al-Asham yang berarti tuli. Sebab, pada bulan tersebut, semua kabilah di Arab yang biasa berperang, mendadak tuli, yaitu tidak mendengarkan provokasi, dan malah sebaliknya, mengadakan gencatan demi menghormati datangnya bulan Rajab ini.
Tradisi Rajaban di Cirebon
Tradisi Rajaban di Cirebon diikuti kalangan keraton dan warga di sekitarnya. Dalam tradisi ini, sejumlah ritual dilaksanakan. Tujuannya, untuk memuliakan dan memperingati Isra Mi'raj.
Dalam studi berjudul 'Perspektif Pengunjung terhadap Tradisi Budaya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman Cirebon', tulisan Muhammad Hendra Maulana dan Ina Helena Agustina, yang dimuat Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning, disebutkan tradisi ini diselenggarakan pada setiap 27 Rajab.
Studi itu melakukan pengamatan pada tanggal 1 Maret 2022 atau bertepatan dengan 27 Rajab 1443 H, di mana pada sore hari sebelum maghrib (tanggal 26 Rajab), tradisi Rajaban dimulai.
Rajaban di Keraton Kasepuhan
Tradisi Rajaban di Keraton Kasepuhan dimulai dengan ritual yang dilaksanakan setelah sholat Ashar, sekitar pukul 15.30-16.30. Pada pelaksanaan ritual ini, Sultan, keluarganya, dan para pengurus Keraton Kasepuhan memakai pakaian serba putih. Warna ini dipilih karena melambangkan kesucian.
"Prosesi Rajaban yang dilakukan di Keraton Kasepuhan bertempat di Langgar Alit. Prosesi Rajaban yang dilakukan di Keraton Kasepuhan dihadiri dari beragam kalangan, baik masyarakat umum, abdi dalam Keraton, Keluarga Sultan, Tamu Undangan Keraton, dan Sultan," tulis studi itu.
Langgar Alit adalah semacam masjid kecil yang pada bulan Ramadan, sering digunakan untuk melaksanakan tadarus setelah tarawih.
Di Keraton Kasepuhan, tradisi Rajaban diisi oleh serangkaian kegiatan keagamaan Islam yang di antara rangkaian itu adalah pengajian umum dengan tema Isra Miraj.
Setelah khutbah atau pengajian selesai akan dilanjutkan dengan acara makan bersama dengan keluarga besar Keraton, baik abdi dalam hingga Sultan lalu diakhiri menjabat tangan masyarakat yang hadir dalam ritual Rajaban.
Rajaban di Keraton Kanoman
Di Keraton Kanoman, tradisi Rajaban untuk memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dilaksanakan lebih akhir, yaitu setelah sholat Isya.
Tradisi di sini juga dihadiri berbagai kalangan, mulai dari Sultan, keluarganya, tamu undangan, abdi dalem, hingga masyarakat umum.
Studi berdasarkan pengamatan pada tanggal 1 Maret 2022 atau bertepatan pada tanggal 27 Rajab 1443 H, di atas menyebutkan bahwa ritual Rajaban di keraton ini dimulai sekitar pukul 19.30-21.30 WIB.
Kegiatan ini dipusatkan di Langgar Agung, Keraton Kanoman. Di sini juga dilaksanakan prosesi tawasulan. Tradisi Rajaban di sini diawali dengan makanan yang diolah di Keputren ke dalam Langgang Agung.
"Setelah makanan di bawa ke dalam Langgar Agung Keraton Kanoman, lalu dilanjutkan dengan khutbah yang dipimpin oleh Ustadz Keraton Kanoman," tulis studi di atas.
Setelah khotbah, acara selanjutnya adalah makan bersama dengan keluarga besar Keraton Kanoman. Acara ini diakhiri dengan Sultan yang keluar area acara lebih dulu sambil menjabat tangan semua masyarakat yang hadir dalam tradisi itu.
(iqk/iqk)