Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (16/1/2025). Mulai dari pembunuhan sadis di Garut dan harimau putih 'lepas' di tengah Kota Bandung.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
1. Teman Jadi Lawan Berujung Pembunuhan Sadis di Garut
Ujang, kesal bukan main saat mengetahui anak-istrinya diacungi golok oleh teman sendiri, berinisial JS. Lelaki asal Garut itu kemudian balik menyerang JS dengan cara menebas kepala dan lehernya hingga mati. Kejadian nahas ini terjadi akhir tahun 2024 lalu, tepatnya pada Jumat, (21/12/2024) di kawasan Mandalawangi, Kadungora, Kabupaten Garut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo, kejadian ini bermula ketika JS mendatangi rumah Ujang yang berada di wilayah Kadungora. Saat itu JS diketahui mencari-cari Ujang. "Entah apa tujuannya, tapi yang jelas korban ini mencari tersangka EA ke rumahnya sambil membawa golok," ucap Ari kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).
Di momen petang tanggal 21 Desember itu, Ujang tak ada di rumah. JS hanya bertemu dengan istri dan anaknya. Karena JS datang sambil mengacungkan golok, sang anak dan istri Ujang ketakutan. Informasi itu, kemudian didengar oleh Ujang. Dia lantas naik pitam dan gelap mata usai mengetahui JS mendatangi rumahnya sembari mengacungkan golok di hadapan anak-istrinya.
Saat itu, Ujang kemudian berstrategi. Dia mengabari rekannya, PR (36) tentang hal tersebut. Keduanya kemudian bersepakat, untuk membalas dendam. "Di hari yang sama, sekitar jam 9.30 WIB, tersangka EA dan PR mulai mencari JS. Setelah ditemukan, keduanya mengikuti aktivitas korban," ucap Ari.
Ujang dan PR kemudian membuntuti JS. Saat JS hendak pulang, korban dicegat di pinggir jalanan sepi, dan dianiaya oleh Ujang dan PR menggunakan senjata tajam. "Awalnya tersangka PR membacok lengannya. Setelah terjatuh, EA ikut menghajar korban dengan golok ke arah leher dan kepala," ungkap Ari.
Korban yang sedang berkendara sepeda motor saat itu langsung terkapar bersimbah darah. Tanpa memastikan kondisi korban, Ujang dan PR langsung lari ke rumah masing-masing. Jasad korban kemudian ditemukan oleh warga setempat di lokasi kejadian. JS ditemukan meninggal dunia. Saksi kemudian langsung melaporkannya ke polisi.
Upaya penyelidikan, kemudian langsung dilakukan oleh personel Sat Reskrim Polres Garut. Tiga Minggu kemudian, polisi akhirnya berhasil mengungkap kasusnya, dan menangkap para pelaku. "Kedua tersangka kami tangkap di tempat berbeda. PR kami tangkap di Garut, sementara EA ditangkap di Baleendah, Bandung tanggal 14 Januari 2025," katanya.
Usut punya usut, kata Ari, berdasarkan keterangan para tersangka, insiden JS mendatangi rumah Ujang itu hanya akumulasi dari aksi menjengkelkan JS selama ini. "Ini hanya akumulasi. Sebelumnya, menurut pengakuan tersangka, korban sering meminta uang kepada tersangka dan sering mengganggu tersangka juga," kata Ari.
Dari tangan para tersangka, polisi menyita sebilah golok yang digunakan untuk membacok JS. Para tersangka kini ditahan di Mako Polres Garut. "Kami jerat dengan Pasal 340 KUHP Jo Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup," pungkas Ari.
2. Polisi Temukan Pistol Penyerang Pengusaha Tasikmalaya
Polisi akhirnya berhasil menemukan pistol yang digunakan CU (43) tersangka pelaku perusakan dan penganiayaan, di rumah kakak kandungnya EA (52) warga Desa Pakemitan Kidul Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.
Pistol berhasil ditemukan setelah polisi melakukan penggeledahan dan penyisiran di lokasi kejadian, Kamis (16/1/2025)
Pantauan detikJabar, proses pencarian barang bukti ini melibatkan puluhan anggota polisi. Tak hanya polisi dari Polres Tasikmalaya Kota, namun sejumlah anggota dari Polda Jawa Barat pun turut terlibat dalam pencarian ini.
Bahkan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jabar, Kombes Surawan tampak turun langsung memimpin anggotanya. Surawan bahkan turun ke sawah untuk mencari barang bukti yang berusaha dihilangkan tersangka. Selain itu tampak pula, sepasukan Tim Gegana dari Brimob Polda Jabar.
Pencarian diawali dengan melakukan penggeledahan di rumah tersangka CU, yang lokasinya berada tak jauh dari rumah korban. Proses penggeledahan disaksikan oleh unsur pemerintahan setempat. Selanjutnya pencarian bergeser ke area pesawahan yang berada di belakang rumah tersangka. Pencarian ini menggunakan perangkat metal detector (pendeteksi logam) milik aparat Gegana.
Sekitar 30 menit menyisir sawah, akhirnya benda berbahaya itu berhasil ditemukan. Sepucuk pistol ditemukan tenggelam di saluran air persawahan. Pistol langsung diamankan oleh tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota, untuk dilakukan identifikasi.
Perwira polisi yang berada di lokasi enggan berkomentar terkait keberhasilan menemukan pistol. "Nanti sore dilakukan press rilis di Mapolres Tasikmalaya Kota," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra.
Temuan pistol ini diapresiasi oleh EA, korban yang juga turut menyaksikan proses pencarian tersebut. "Alhamdulillah kalau sudah berhasil ditemukan," kata EA.
Hal ini menurut dia sesuai dengan apa yang dialami di saat kejadian. "Iya saya sempat ditodong pistol oleh dia," kata EA.
Kondisi EA sendiri tampak baik-baik saja, tapi luka gores di tangan dan lehernya masih terlihat. "Kalau luka ini saya juga nggak ingat karena apa, yang di leher ini mungkin karena kegores jam tangan," kata EA.
Temuan pistol ini kontan mematahkan pengakuan tersangka CU sebelumnya, yang bersikukuh tak mengakui ikhwal dirinya membawa pistol dan melepaskan tembakan. Dia mengaku hanya membawa golok dan kunci T saat menyerang rumah kakaknya pada Minggu (12/1/2025) sore
3. Farhan Keukeuh Reaktivasi Husein, Bey Sorot soal Nasib Kertajati
Wacana pengaktifan kembali Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung masih terus bergulir. Hal yang menjadi keinginan Wali Kota Bandung terpilih Muhamamd Farhan tersebut masih mengundang perdebatan di level provinsi.
Farhan mengatakan, salah satu hal yang membuatnya kekeuh mendorong pengaktifan kembali Husein Sastranegara adalah tingginya minat pasar terhadap bandara tersebut, yang tercermin dari volume penerbangan dalam negeri menuju Kota Bandung.
"Hal yang menarik itu, rute Medan-Bandung ada di urutan kedua tertinggi di Bandara Husein setelah Bali. 20 persen penumpang Husein terakhir itu dari Medan, ada pebisnis dan mahasiswa," ungkap Farhan saat ditemui selepas berdiskusi dengan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin di Gedung Sate, Kamis (16/1/2025).
Farhan mengaku bahwa warga Kota Bandung telah menanti pengaktifan kembali Bandara Husein Sastranegara. Selama ini, dia mengatakan, warga lebih memilih terbang dari Bandara Halim Perdanakusumah dibandingkan harus menempuh perjalanan ke Kertajati.
"Warga Bandung ingin (Bandara Husein) segera diaktifkan kembali. Karena selama ini kan, saat Husein dialihkan jadwalnya ke Kertajati, ternyata lebih banyak yang milih ke Halim," ungkapnya.
"Artinya kita saling memberikan pekerjaan rumah kepada pemerintah provinsi dan pusat, agar segera menentukan cara. Bagaimana caranya agar membuat Kertajati ramai, dan selama menunggu hal itu, bandara Husien dibuka saja," lanjutnya.
Terkait gagasan tersebut, Bey Machmudin memastikan agar tidak ada persaingan rute antara Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati apabila Bandara Husein diaktifkan kembali. Bagaimanapun, dia mengatakan, Bandara Kertajati pun perlu meningkatkan traffic.
Ketika ditanya apakah pembagian rute domestik dan lokal antara kedua bandara tersebut memungkinkan, Bey merespon negatif. "Enggak begitu juga, itu (pembagian rute) kan keinginan bapak (Farhan). Kita jadinya debat terus ini," ungkap Bey sembari tertawa.
Meski demikian, dia memastikan bahwa skema yang membuat kedua bandara tersebut aktif berdampingan tetap bisa diupayakan. Salah satunya dengan tetap mengoperasikan Bandara Kertajati untuk pemberangkatan haji.
"Haji dan umroh juga kan sudah di Kertajati. Haji 2025 sudah ditetapkan dari Kertajati. Untuk kargo juga bisa, sekarang sudah ada dari Australia untuk pengiriman kargo. Kalau Husien aktif harus sudah ada solusi untuk Kertajati. Sifatnya komplementari, bukan bersaing," tutupnya
4. Harimau Putih 'Lepas' di Tengah Kota Bandung
Seekor harimau putih terlepas dari kandangnya di tengah Kota Bandung. Harimau putih yang dimaksud tentu bukan harimau sungguhan, melainkan hanya sebuah patung yang jatuh dari tempatnya di Tugu Maung yang berada di Jalan Kebonkawung-Jalan Cicendo.
Pantauan detikJabar, Kamis (16/1/2025), patung harimau putih terlihat berada di bagian bawah Tugu Maung. Seharusnya patung itu terpasang di bagian tengah tugu bersama tiga patung lainnya yang masih berdiri gagah.
Diketahui, patung harimau putih itu sudah terlepas sejak sepekan terakhir. Menurut warga setempat, patung itu tiba-tiba copot dari tugu dan sempat melintang di tengah jalan sebelum dipindahkan ke bagian bawah Tugu Maung.
"Jatuhnya ke jalan terus ada yang benerin ditaruh di situ, kayaknya malem soalnya saya gak tahu jatuhnya," ucap Aldi (26), salah seorang warga yang berjualan tak jauh dari Tugu Maung.
"Ada seminggu lebih didiemin di bawah. Jatuhnya nggak tahu kapan, tahu-tahu sudah di bawah," lanjutnya.
Menurut Aldi, terlepasnya patung harimau itu sudah dua kali terjadi. Sebelumnya, bagian patung lainnya sempat terlepas dan telah diperbaiki oleh petugas. Menurutnya patung itu terlepas karena pelat besi yang jadi dudukannya tak kuat menahan beban.
"Soalnya pelatnya di kaki belakang aja jadi mungkin nggak kuat, jadi jatuh mungkin," ujarnya.
Meski belum diperbaiki, Aldi menyebut ada petugas yang datang menanyakan patung tersebut. Saat itu petugas curiga patung tersebut sengaja dilepas oleh orang tak bertanggungjawab.
"Ada yang nanyain dari kelurahan, nanya jatuh sendiri apa ada yang nurunin. Nggak mungkin kalau ada yang nurunin mah, kayaknya jatoh sendiri," tandasnya.
Untuk diketahui, Tugu Maung dibangun di era Wali Kota Ridwan Kamil pada 2018 lalu. Tugu itu dibangun sebagai penanda ketika memasuki wilayah kota lama Bandung. Di setiap tugunya, terdapat 4 maung yang menghadap ke semua penjuru.
5. Temuan Polisi di TKP Penemuan Mayat Berlumuran Darah di Majalengka
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan mayat yang berada di area persawahan, Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Fakta-fakta baru terungkap dari hasil olah TKP.
Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Majalengka Riyana mengatakan, mayat pria tanpa identitas itu diduga korban pembunuhan. Saat di TKP, polisi juga berhasil menemukan sejumlah barang bukti dugaan kuat korban pembunuhan.
"Jajaran Satuan Reskrim Polres Majalengka kembali melakukan olah TKP selama 2 jam, ditemukan barang bukti berupa satu pasang sendal jepit milik korban dan gagang sajam yang diduga milik pelaku," kata Riyana saat diwawancarai detikJabar, Kamis (16/1/2025).
Dari hasil pemeriksaan awal, korban diduga mengalami luka bacokan di bagian kepala. Namun Riyana belum bisa membeberkan lebih detail ada berapa luka bacokan di area tubuh korban.
"Dugaan awal mayat tersebut hasil identifikasi ditemukan luka sobek di kepalanya. Selebihnya nanti kita jelaskan lebih detail saat konferensi pers," ujar Riyana.
"Untuk Informasi lebih lanjut, kami menunggu hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, dalam hal ini pihak kepolisian masih melakukan dalam tahap pendalaman dan penyelidikan," tambahnya.
Di sisi lain, mayat tanpa identitas itu juga diduga merupakan warga Indramayu. Pasalnya kendaraan korban masih tergeletak tak jauh dari TKP penemuan mayat.
"Dilihat dari plat nomor sepeda motor yang dibawa korban adalah warga Indramayu," ucapnya.