Cerita Mendes Yandri Saat Menginap di Rumah Warga Cisaat Subang

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto mempunyai kesan tersendiri di momen Peringatan Hari Desa yang digelar di Desa Cisaat, Kabupaten Subang. Salah satunya saat menginap di rumah salah satu warga desa.

Yandri mengaku, menginap di rumah Mulyana. Saat menginap, dia merasakan suasana yang nyaman, apalagi cuaca di Desa Cisaat cukup dingin.

Tak hanya itu, rumah milik Mulyana identik dengan suasana perkampungan yang tentu membuat siapapun menjadi betah.

"Saya tidur di rumah Pak Mulyana semalam enak cuacanya dingin, mandinya pakai gayung, kamar mandinya kayak di kampung allhamdulilah enak," ujar Yandri kepada detikJabar, Rabu (15/1/2025).

Yandri menuturkan, setiap kunjungan ke daerah kerap menyempatkan diri untuk menginap di rumah warga. Dia merasakan banyak momen berharga saat menginap di rumah warga.

"Saya memang kalau kunjungan ke daerah manapun kalau kunjungan ke desa atau kalau tidak pulang ke Serang ke pesantren kami tidak pulang ke rumah dinas di Jakarta saya pasti nginap di rumah penduduk," katanya.

Menginap di rumah warga saat kunjungan ke daerah tentu memiliki keuntungan. Keuntungan itu, lanjut dia, bisa langsung bercengkrama langsung dengan masyarakat sekaligus juga bisa menyerap aspirasi dari masyarakat secara langsung.

"Untungnya banyak nginap di rumah penduduk itu bisa silaturahmi, bisa banyak dialog, bisa salat berjamaah di mesjid, bisa juga semacam tukar pikiran, ya enak jadi memang desa itu kalau kita lakukan sesuatu yang menurut mereka bisa dikerjasamakan mereka juga mau," ungkapnya.

"Ini cara kami Kementerian Desa dan jajaran untuk mendekatkan program itu biar lebih menyatu dengan masyarakat," sambungnya.

Bukan hanya saat berkunjung ke Subang, Yandri mengungkapkan, sejak dilantik menjadi Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal oleh Presiden Prabowo Subianto hal-hal seperti itu sudah dia lakukan bersama dengan jajarannya.

"Enak karena di desa itu cuacanya bagus alamnya juga enak jadi saya memang begitu, hampir 24 Kabupaten saya kunjungi belum tiga bulan kerja termasuk Pak Wamen juga ikut nginep di desa juga," kata dia.

Selain itu, kata Yandri, dengan mendekatkan diri kepada warga saat tengah melakukan kunjungan kerja tentu memiliki dampak lain seperti halnya dampak perekonomian bagi warga sekitar.

"Pokoknya banyak dampaknya kayak kemarin malam saja di sini saya mendapatkan laporan bahwa tukang ojek aja dapat sampai 2 juta hebat, terus belum makanan apalagi kan ada wayang golek sampai jam 3 subuh, jadi ada efeknya," pungkasnya.

Peringatan Hari Desa ini diketahui yang pertama kali ini diselenggarakan oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dengan tema 'Membangun dari Desa, dari Bawah untuk Pemerataan Pembangunan'.

Sejak pagi hari kemarin peringatan Hari Desa yang dimeriahkan berbagai acara menarik, seperti pergelaran seni budaya, ekspo BUMDes, pembacaan Deklarasi Subang, gerakan ketahanan pangan, perlombaan olahraga rakyat hingga pagelaran wayang.

Peringatan Hari Desa sendiri dihadiri Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Kepala Kantor Staf Presiden ⁠Letjen TNI (Purn) AM Putranto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding, Menteri Perdagangan Budi Santoso.

Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Ahmad Riza Patria, Kabarhakam Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, Anggota DPR RI Dessy Ratnasari, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Wakil Menteri Dalam Negeri ⁠Ribka Haluk, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo.

Utusan Khusus Presiden bidang Pemuda dan Pekerja Seni serta Pariwisata Raffi Ahmad dan Zita Anjani, Pj Bupati Subang Imran, Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, Direktur PT Adaro, perwakilan BNI, BRI, Pupuk Indonesia, Bank bjb dan Pimred detikcom.

Peringatan Hari Desa ini dipersembahkan oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, dan didukung oleh: PT Adaro Andalan Indonesia TBK, Bank BRI, BANK BNI dan PT PLN Persero.