Kematian merupakan misteri. Namun, ada tanda-tanda seseorang akan meninggal salah satunya mengeluarkan suara yang aneh.
Suara tersebut ternyata dikenal dengan death rattle atau derak kematian. Melansir detikHeatlh, suara tersebut biasanya muncul kurang dari 24 jam sebelum seseorang meninggal dunia.
Riset menyebutkan jika seseorang dalam kondisi akan meninggal akan lebih banyak tertidur, merasa sulit bangun dan tingkat kesadaran berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian hilang fungsi tubuh seperti kontrol usus juga umum terjadi. Termasuk perubahan bernapasan yang dapat berkisar dari jeda singkat atau yang disebut Cheyne Stokes yaitu bernapas dengan mulut terbuka lebar.
Kondisi saat itu lah memunculkan suara derak kematian. Terdengar seperti gemericik berisik yang berasal dari bagian belakang tenggorokan atau dada.
Suara tersebut merupakan hasil dari lendir dan cairan yang terkumpul di sekitar saluran napas, sehingga pasien bernapas melalui saluran tersebut dan menimbulkan suara bising. Hal ini bisa sangat menakutkan karena kita tidak terbiasa mendengar seseorang bernapas seperti ini.
Akan tetapi, pakar perawatan paliatif Kathryn Mannix menyebut seseorang yang mengeluarkan suara detak kematian bisa diartikan tubuhnya sedang dalam keadaan paling rileks.
"Derak kematian adalah suara yang sedikit meresahkan karena tidak normal mendengar seseorang bernapas melalui cairan, tetapi itu memberitahu saya bahwa orang ini benar-benar tidak sadar. Mereka sangat rileks, sehingga mereka tidak berusaha membersihkan tenggorokan mereka meskipun ada sedikit kotoran di sana," kata Kathryn.
Studi pada tahun 2020 menyebutkan jika suara derak kematian dapat membuat keluarga merasa strea dan ketakutan. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan mengurangi suara aneh.
Mulai dari membatasi asupan cairan oral, memberikan obat mengerinkan sekresi seperti atropine atau gylcopryrrotale. Lalu memberikan perawatan mulut seperti menggunakan kapas pembersih mulut yang dibasahi.
Artikel ini sudah tayang di detikHealth
(dpy/dir)