Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi di kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi. Seekor bangkai paus ditemukan terdampar di perairan Pulau Kunti, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, pada Rabu (8/1/2025) pagi. Kejadian ini menghebohkan warga setempat dan memantik kembali cerita lama tentang legenda Si Ronda, paus besar yang melegenda di kalangan nelayan.
Penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh seorang nelayan yang melintas di sekitar lokasi pada pukul 07.30 WIB. Kasat Polairud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari Lifeguard Desa Ciwaru dan langsung bergerak ke lokasi.
"Kami langsung bergerak ke lokasi setelah mendapat laporan. Bangkai paus tersebut kemungkinan terseret arus akibat dorongan angin dari arah barat," jelas Tenda dalam keterangan yang diterima detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil pemeriksaan awal, paus tersebut sudah dalam kondisi membusuk. Paus yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 9 meter dan lebar 3 meter ini diduga memiliki berat antara 6 kuintal hingga 1 ton. Hingga saat ini, pihak berwenang masih berkoordinasi untuk evakuasi dan memastikan penanganannya sesuai protokol lingkungan.
"Kawasan Geopark Ciletuh merupakan destinasi wisata unggulan Sukabumi. Penemuan paus di wilayah ini menarik perhatian, mengingat lokasi ini sering menjadi jalur migrasi berbagai biota laut. Belum diketahui penyebab pasti kematian paus tersebut," tambah Tenda.
Legenda Si Ronda
Kisah ini menjadi semakin menarik karena warga setempat menghubungkan penemuan paus dengan cerita legenda Si Ronda, paus besar bertotol putih yang telah lama menjadi bagian dari tradisi lisan nelayan Desa Ciwaru.
Aris Irvan, salah seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa cerita tentang Si Ronda diwariskan dari generasi ke generasi.
"Orang tua dulu sering cerita ada paus besar dengan totol putih di punggungnya yang mereka sebut Si Ronda. Tapi selama saya melaut, saya belum pernah melihatnya langsung. Kalau ukurannya, katanya Si Ronda lebih besar dari yang ditemukan ini," ujar Aris kepada detikJabar.
Paus yang ditemukan ini diduga merupakan jenis Paus Bintang, terlihat dari ciri tubuhnya yang bertotol putih. Lokasinya ditemukan terdampar di Pasir Putih, satu kawasan dengan Pulau Kunti.
"Kalau melihat cirinya, ini jenis Paus Bintang. Posisinya sudah mati lalu terdampar di Pasir Putih," jelas Aris.
Menurutnya, kondisi cuaca buruk dan ombak besar diduga menjadi penyebab paus tersebut terseret ke daratan. "Cuaca laut sedang buruk, ombak deras, kemungkinan paus ini terseret ke daratan," tambahnya.
Meskipun ada dugaan bahwa paus ini adalah Si Ronda, ukurannya lebih kecil dibandingkan cerita yang berkembang. "Kalau Si Ronda, katanya jauh lebih besar," imbuh Aris.
Sepintas pandang, Aris menduga paus tersebut memiliki panjang sekitar 12 meter dengan berat sekitar 1 ton.
"Panjang kurang lebih 12 meteran ada itu, kondisi sekarang kabarnya masih dibiarkan. Mungkin menunggu pihak terkait untuk penanganannya," pungkasnya.
(bba/sud)