Kisah Kebaikan Polisi Selamatkan Ponpes Tak Bermodal di Garut

Kisah Kebaikan Polisi Selamatkan Ponpes Tak Bermodal di Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Minggu, 12 Jan 2025 08:00 WIB
Pondok Pesantren Al Umaro Garut
Pondok Pesantren Al Umaro Garut (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Sosok polisi bernama Brigjen Umar Surya Fana cukup dikenal baik di Kabupaten Garut. Namanya dikenang sebagai pria yang peduli terhadap anak yatim piatu dan dhuafa.

Jenderal polisi bintang satu ini bukanlah sosok polisi yang asing di Kota Dodol. Terlebih, lelaki kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 15 Oktober 1972 tersebut, pernah berdinas di Kabupaten Garut di medio tahun 2012-2013.

Salah satu aksi kepemimpinan Umar yang paling dikenang, adalah kala dirinya mengungkap kasus korupsi beras untuk masyarakat miskin di Kabupaten Garut, pada tahun 2013.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, polisi mengungkap kasus korupsi beras untuk masyarakat miskin, yang dilakukan seorang oknum kepala desa di wilayah Cibiuk, Garut. Kasus yang melibatkan beberapa kepala desa ini, berhasil diungkap hingga pengadilan menjatuhkan vonis hukuman terhadap para pelakunya.

Selain karena pengungkapan kasus korupsi beras untuk masyarakat miskin, Umar juga dikenal sebagai sosok polisi yang peduli terhadap nasib anak yatim dan kaum dhuafa.

ADVERTISEMENT

Andi Abdul Hakim, salah seorang pengurus pondok pesantren di Kabupaten Garut, menceritakan sosok Umar Surya Fana. Menurutnya, jasa pria lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1995 itu akan selalu abadi.

"Kami bertemu dengan beliau di tahun 2012. Momen pertamanya, beliau sowan ke Ponpes kami, di bulan Ramadan 2012," kata Ustaz Andi, kepada detikJabar belum lama ini.

Pondok Pesantren Al Umaro GarutPondok Pesantren Al Umaro Garut Foto: Hakim Ghani/detikJabar

Andi mengatakan, bagi Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Al-Umaro pimpinannya, Umar Surya Fana adalah bapak. Bukan tanpa alasan, karena ternyata, Umar lah yang membiayai seluruh kebutuhan Ponpes dan panti asuhan, sejak tahun 2012 hingga kini.

"Dulu kita bingung mau dari mana membiayai pesantren dan panti asuhan ini. Karena yang ngaji dan datang ke sini tidak bayar. Akhirnya ada satu momen kita mengadu ke Pak Umar," katanya.

Curhatan Andi itu, kemudian direspons Umar. Umar kemudian turun tangan untuk ikut membantu keberlangsungan Ponpes dan panti asuhan tersebut. Sejak saat itu, kata Andi, seluruh kebutuhan Ponpes dan panti asuhan, Umar yang tanggung.

"Bukan hanya untuk makan sehari-hari, tapi juga biaya sekolah formal seluruh santri dan biaya pembangunan masjid, perluasan ponpes dan fasilitas lain juga ditanggung Pak Haji Umar," ucap Andi.

Andi menambahkan, saat ini, ada lebih dari 40 orang santri yang tinggal di kobong Ponpes Al-Umaro. Sejak tahun 2012 silam, Ponpes ini sudah berhasil melahirkan insan-insan, yang bisa hidup mandiri.

"Ada yang jadi polisi, kerja swasta, itu semua berkat Pak Haji Umar. Bahkan, saya pun sudah diberangkatkan umroh dan haji," pungkas Andi.

Sedekah Tak Buat Miskin

Umar Surya Fana sendiri saat ini diketahui berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi. Pria yang juga pernah mengenyam pendidikan di Universitas Teknologi Sydney di Australia ini, diketahui bertugas sebagai Dosen Kepolisian Utama TK. II STIK Lemdiklat, Polri.

Kepada detikJabar Umar bercerita, jika awal mula dia turun tangan membantu ponpes tersebut saat kunjungan kerja ke wilayah Leuwigoong, kala dirinya menjabat Kapolres Garut dulu.

"Saat kunjungan, kebetulan ketemu Ustaz Andi. Beliau curhat ke saya, dan ya alhamdulilah silaturahminya jalan sampai sekarang," ungkap Umar.

Dir Reskrimum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana di Mapolda JabarBrigjen Umar Surya Fana di Mapolda Jabar Foto: Dony Indra/detikcom

Umar menjelaskan, dirinya terdorong untuk membantu Ponpes dan panti asuhan tersebut karena kala itu dalam keadaan yang kurang layak. Sedangkan, ada banyak nyawa yang menggantungkan hidupnya di sana.

"Awalnya bantu semampu saya saja, utamanya support untuk makan. Semakin ke sini, pangkat naik, jabatan ada, rezeki ada intinya jadi lebih banyak yang bisa untuk dibagi," ungkap Umar.

Bagi Umar, konseksi dirinya dengan Ponpes Al Umaro adalah jalan Tuhan yang membimbing Umar untuk berbagi kepada sesama. Sebab, Umar juga merasa, pencapaian yang ditorehkannya hari ini adalah buah dari doa-doa para penghuni panti.

"Selamatnya saya dalam berdinas gara-gara doa dari mereka. Karena saya merasa saya tidak pintar, tidak cerdas, tapi diamanati pangkat dan jabatan seperti hari ini," ungkap Umar.

"Mungkin harapan saya, nanti kalau saya digebukin malaikat, jadi enggak jadi. Karena ada doa oleh anak-anak panti itu," ucap Umar menambahkan sembari berkelakar.

Umar sendiri berniat untuk terus mengembangkan Ponpes dan panti asuhan tersebut. Umar bercita-cita, agar Ponpes dan panti bisa mandiri menghidupi para penghuninya.

"Saya lagi ngumpulin untuk beli tanah di belakang pesantren. Paling tidak bisa dibuat peternakan atau sawah. Jadi anak-anak padi enggak usah beli, sumber protein ada di sana," pungkas Umar.




(dir/dir)


Hide Ads