Minggu (5/1/2025) pagi, kepanikan melanda salah satu keluarga asal Kampung Cidua, Desa Kaputihan, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya. Seorang gadis berusia 16 tahun bernama Nayla Salsabila di hari itu dilaporkan hilang entah ke mana.
Gadis yang bertatus sebagai pelajar ini meninggalkan rumahnya sekitar pukul 05.00 WIB. Mengenakan kemeja biru toska, celana hitam dan hanya memakai sandal jepit, informasi tentang statusnya yang hilang itu kemudian disebar supaya mendapatkan titik terang.
Baca juga: 5 Fakta Fantasi Tak Lazim Sejoli di Lembang |
Pada saat itu, pihak keluarga juga sudah melaporkan kehilangan Nayla ke kepolisian. Pengumpulan informasi lalu dilakukan dengan cara meminta keterangan maupun mencari petunjuk kepada warga sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun hingga Jumat (10/1/2025) pagi, tanda-tanda keberadaan Nayla tak kunjung menemukan titik terang. Meskipun ada satu petunjuk kuat berdasarkan keterangan para tetangga di sana yang melihat Nayla telah dijemput seseorang menggunakan kendaraan.
Sebelum dinyatakan hilang, ada tetangga yang melihat Nayla dijemput ke minibus berwarna putih dengan plat nomor G. Di dalam mobil itu, ada seorang sopir laki-laki, seorang ibu-ibu yang duduk di belakang dan dua wanita yang masih seusia dengan Nayla.
Dua perempuan inilah yang kemudian menjemput Nayla dari rumahnya. Yang satu memiliki ciri-ciri terlihat tomboy dan tidak menggunakan kerudung, sedangkan satunya lagi menggunakan kerudung saat menjemput Nayla.
"Nayla terlihat oleh tetangga pergi dijemput oleh dua perempuan sebaya seusianya sekitar pukul 05.00 pagi. Dia gak pamit," kata perwakilan keluarga korban, Bahrul Ulum saat dikonfirmasi.
Kecurigaan keluarga juga muncul karena mereka menemukan percakapan Nayla dengan orang yang menjemputnya via WhatsApp. Dalam percakapan tersebut, Nayla dijanjikan pekerjaan yang diduga dari orang yang baru dikenalnya di media sosial (medsos).
"Isi chat Whatsapp di handphone Nayla terdapat kata-kata ada ajakan 'ayo kita bekerja', ada dijanjikan kerja. Yang jelas handphone dan isi chat WhatsAppnya tersebut jadi barang bukti diperiksa oleh polisi," ungkapnya.
Dari temuan itu, keluarga jelas menaruh harapan kepada kepolisian supaya bisa mencari keberadaan Nayla. Sebab yang paling mereka khawatirkan adalah kondisi sang anak yang ditakutkan mengalami hal mengkhawatirkan.
Hingga kemudian, kabar baik yang ditunggu-tunggu itu pun datang. Pada sore harinya, Nayla bisa kembali ke rumah setelah ditemukan berada di wilayah Brebes, Jawa Tengah.
Nayla ditemukan di rumah seorang teman sebayanya yang dikenal melalui pertemanan dunia maya. Tak ayal, tangis bahagia dari keluarga tak bisa tertahankan setelah Nayla bisa kembali pulang.
"Sangat terharu, bahagia saya yakin semuanya bahagia. Alhamdulillah ponakan saya ditemukan selamat. Terimakasih pak polisi, semua pihak yang membantu ditemukannya keluarga kami, hanya Allah yang akan balas kebaikan bapak ibu semua," kata Bahrul Ulum.
Bahrul memastikan tidak ada konflik internal yang memicu kepergian Nayla dari rumah. Ia menduga ada faktor lain yang menyebabkan Nayla meninggalkan keluarganya.
"Mungkin ini ada hal lain. Kami juga masih menunggu. Tapi kami apresiasi pak polisi yang kerja keras tanpa pamrih layani masyarakat, kami kebantu sekali saudara kami ketemu," kata Bahrul.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta mengatakan, Nayla ditemukan di rumah teman sebayanya saat berada di wilayah Brebes, Jawa Tengah. Untuk proses lebih lanjut, Nayla dan temannya itu lalu dibawa ke Polres Tasikmalaya.
"Alhamdulillah benar, atas izin Allah SWT, ananda (Nayla) yang sempat hilang kami temukan di Brebes. Berkat bantuan semua pihak UPTD Perlindungan Perempuan dan anak, sama Anggota Polsek di Brebes kami temukan ananda ini," kata Ridwan.
Setelah ditemukan, Nayla segera menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim dokkes Polres Tasikmalaya. Meskipun terlihat lelah akibat perjalanan panjang, kondisinya dilaporkan sehat. Tapi, polisi belum bisa mengungkap apa motif di balik kepergian Nayla.
"Kami bawa dulu ke sini (polres) keduanya, nanti kita dalami lagi apa yang terjadi. Untuk saat ini yang jelas kita bantu dulu korban ini untuk ketemu keluarganya," ucap Ridwan.
(ral/iqk)