Bakti Terakhir Anditya, Korbankan Nyawa Demi Selamatkan Wisatawan

Jabar Sepekan

Bakti Terakhir Anditya, Korbankan Nyawa Demi Selamatkan Wisatawan

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 06 Jan 2025 08:00 WIB
Pemakaman Bripka Anditya
Pemakaman Bripka Anditya (Foto: Istimewa/ Instagram Humas Polres Kota Tasikmalaya)
Tasikmalaya -

Suasana di sekitar Pantai Barat Pangandaran tampak dipenuhi wisatawan yang menikmati debur ombak. Di tengah keramaian, tepatnya sekitar Pos 4, situasi tiba-tiba berubah mencekam. Teriakan minta tolong memecah ketenangan.

Seorang gadis bernama Sevina Azahra (14), dikabarkan hanyut setelah terseret ombak. Tanpa ragu, Bripka Anditya Munartono dan rekannya Bripka Wahyu bergegas menuju pesisir.

Dalam detik-detik itu, keberanian menjadi satu-satunya cara. Anditya dan Wahyu, meskipun sedang berlibur bersama keluarga dan Polsek tempat mereka bertugas, insting sebagai personel kepolisian langsung memantik mereka untuk menyelamatkan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun arus balik yang kuat menyeret mereka semakin jauh dari bibir pantai. Mereka terhempas hingga 40 meter ke tengah lautan. Sevina, Wahyu, dan Anditya berada dalam bahaya yang sama. Situasi semakin genting. Wahyu berhasil mencapai boogie board yang mengapung, mencoba bertahan dari derasnya ombak.

Sementara Anditya dan Sevina baru berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang kebetulan berada di lokasi. Hanya Wahyu dan Sevina yang nyawanya terselamatkan. Keduanya mendapatkan penanganan di RSUD Pandega Pangandaran. Kondisinya saat ini sudah mulai sadar.

ADVERTISEMENT

Namun nasib berkata lain, Anditya meninggal dunia saat perjalanan menuju RSUD Pandega. Pihak RSUD menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat tenggelam. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Bripka Anditya yang diketahui merupakan anggota Polsek Pagerageung, Polres Tasikmalaya Kota.

"Tadi sore saya menerima kabar duka dari saudara kita anggota Kepolisian Republik Indonesia. Rasa dukacita yang mendalam atas gugurnya Bripka Anditya Munartono dalam menjalankan tugas mulianya sebagai anggota Polri," ucap Kapolres Pangandaran, AKBP Mujianto membenarkan kabar tersebut melalui pesan WhatsApp, Jumat (3/1/2025) malam.

Menurutnya, meskipun almarhum bukan anggota Polres Pangandaran, dedikasinya dalam menyelamatkan nyawa orang lain adalah cerminan nyata pengabdian anggota Polri kepada masyarakat.

"Keberanian dan pengorbanannya menjadi teladan yang patut diapresiasi dan dikenang oleh kita semua, khususnya dalam menjaga nama baik institusi Kepolisian Republik Indonesia," ujarnya.

Mujianto menambahkan almarhum telah menunjukkan semangat Bhayangkara sejati dengan menempatkan kepentingan orang lain di atas keselamatan pribadi.

"Kami merasa kehilangan seorang pahlawan. Semoga pengorbanan beliau menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu mengedepankan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat," ungkapnya.

Peristiwa itu menyisakan duka cita bagi keluarga besar Polres Tasikmalaya Kota. Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota Iptu Jajang Kurniawan mengatakan apa yang dilakukan almarhum Anditya adalah cerminan seorang Bhayangkara sejati.

Menurut Jajang, Bripka Anditya menunjukkan loyalitasnya sebagai seorang Bhayangkara yang terpanggil untuk berusaha menolong, kendati tidak sedang bertugas atau sedang berada di luar wilayah tugas.

"Polres Tasikmalaya Kota berduka cita, namun di balik musibah itu banyak pelajaran yang kami petik sebagai korps Bhayangkara," kata Jajang.

Bripka Anditya, kelahiran 1988, dikenal sebagai Bhabinkamtibmas Desa Nanggewer yang ramah dan mudah bergaul. Rega 'Tatto', salah seorang warga Pagerageung, mengenangnya sebagai sosok yang sederhana meskipun berstatus sebagai abdi negara.

"Bang Adit di mata masyarakat baik, orangnya ramah, dia tidak membusungkan dada walau pun dia seorang abdi negara," kata Rega.

Dedikasi almarhum bukan hanya terlihat dalam tugas sehari-harinya sebagai Bhabinkamtibmas, tetapi juga dalam momen genting yang merenggut nyawanya. Dalam situasi darurat, ia rela mempertaruhkan hidupnya demi menyelamatkan orang lain.

Prosesi pemakaman Aipda Anumerta Anditya Munartomo usai dihelat di Kampung Citeureup, Desa Sukapada Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (4/1/2025) siang.

Prosesi pemakaman dilakukan secara resmi dengan upacara pemakaman yang dipimpin langsung oleh Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono.

Prosesi diawali dengan penyerahan bendera merah putih kepada pihak keluarga sebagai simbol penghormatan negara, diikuti dengan prosesi pemakaman jenazah secara kepolisian.

Suasana haru menyelimuti semua yang hadir baik dari jajaran Polres Tasikmalaya dan keluarga besar Anditya.

Upacara ini digelar sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum yang telah memberikan dedikasi dan pengabdian luar biasa kepada institusi Kepolisian Republik Indonesia.

Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya, Kepala Kepolisian RI memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dari Bripka menjadi Aipda Anumerta Anditia Munartomo, sesuai Keputusan Kapolri Nomor :Kep/13/I/ 2025.

"KPLB ini merupakan bentuk penghargaan dari institusi atas pengorbanannya dalam membantu masyarakat," kata Joko.

Joko menambahkan Polres Tasikmalaya berduka atas musibah ini, kehilangan Anditya adalah duka mendalam bagi Polri.

"Almarhum adalah seorang personel yang berdedikasi tinggi, menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Kehilangan beliau adalah duka yang mendalam bagi keluarga besar Polri, khususnya Polres Tasikmalaya Kota," kata Joko.

Selain itu Joko menyampaikan pelajaran penting dari kejadian tersebut, terutama mengenai pentingnya menjaga kewaspadaan saat menjalankan tugas.

"Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh personel untuk selalu menjaga kewaspadaan, terutama dalam melaksanakan tugas," kata Joko

Selain itu Joko menyampaikan pelajaran penting dari kejadian tersebut, terutama mengenai pentingnya menjaga kewaspadaan saat menjalankan tugas.

"Kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh personel untuk selalu menjaga kewaspadaan, terutama dalam melaksanakan tugas," kata Joko




(sya/dir)


Hide Ads