Duka Rekan Kerja-Warga Tasikmalaya untuk Bripka Anditya

Duka Rekan Kerja-Warga Tasikmalaya untuk Bripka Anditya

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 04 Jan 2025 17:39 WIB
Bripka Anditya
Bripka Anditya. (Foto: Istimewa/ Instagram Humas Polres Kota Tasikmalaya)
Tasikmalaya -

Kepergian Bripka Anditya Munartono (35), anggota Polsek Pagerageung Tasikmalaya, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar Polres Tasikmalaya Kota dan masyarakat di sekitarnya. Bripka Anditya gugur saat berusaha menyelamatkan nyawa seorang pengunjung yang nyaris tenggelam di Pantai Barat Pangandaran, Jumat (3/1/2025) sore.

Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Jajang Kurniawan mengatakan sosok Bripka Anditya merupakan polisi bertanggungjawab. Meskipun sedang tidak bertugas dan berada di luar wilayah tugas, ia tetap terpanggil untuk menolong masyarakat.

"Bripka Anditya Munartono, gugur saat berusaha menyelamatkan nyawa pengunjung yang nyaris tenggelam, almarhum seorang Bhayangkara sejati," katanya, Jumat (3/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Polres Tasikmalaya Kota berduka cita, namun di balik musibah itu banyak pelajaran yang kami petik sebagai korps Bhayangkara," sambungnya.

Bripka Anditya, kelahiran 1988, dikenal sebagai Bhabinkamtibmas Desa Nanggewer yang ramah dan mudah bergaul. Rega "Tatto", salah seorang warga Pagerageung, mengenangnya sebagai sosok yang sederhana meskipun berstatus sebagai abdi negara.

ADVERTISEMENT

"Bang Adit di mata masyarakat baik, orangnya ramah, dia tidak membusungkan dada walau pun dia seorang abdi negara," kata Rega.

Dedikasi almarhum bukan hanya terlihat dalam tugas sehari-harinya sebagai Bhabinkamtibmas, tetapi juga dalam momen genting yang merenggut nyawanya. Dalam situasi darurat, ia rela mempertaruhkan hidupnya demi menyelamatkan orang lain.

Aksi Heroik Saat Selamatkan Remaja Tenggelam di Pangandaran

Kecelakaan yang menimpa Bripka Anditya berawal saat dia bersama anggota Polsek Pagerageung dan keluarga berlibur ke Pantai Pangandaran, Jumat (3/1/2025). Sesaat sebelum kejadian, Bripka Anditya bersama rekannya Bripka Wahyu tengah berenang bersama keluarga di sekitar Pos 4 Pantai Barat Pangandaran.

Kemudian mereka melihat seorang wisatawan, Sevina Azahra (14), dalam kondisi hampir tenggelam akibat terseret ombak. Tanpa berpikir panjang, keduanya bergegas berusaha memberikan pertolongan. Selain itu ada saksi lain bernama Supri yang turut menolong Sevina.

Namun upaya pertolongan itu malah membuat nyawa ketiganya ikut terancam, menyusul besarnya ombak dan kuatnya arus balik. Mereka terseret sekitar 40 meter dari bibir pantai.

Bripka Wahyu berhasil menyelamatkan diri menepi dengan menggunakan boogie board. Kemudian Supri berhasil menyelamatkan diri dengan meraih perahu pesiar yang melintas. Selang waktu sekitar 5 menit, Anditya dan Sevina berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi oleh perahu nelayan.

Tiba di tepi pantai, nyawa Sevina berhasil diselamatkan. Sementara Anditya tak tertolong, dia dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Pandega Pangandaran.

Jenazah Bripka Anditya dimakamkan, Sabtu (4/1/2025) di Pagerageung. Kepergiannya meninggalkan duka bagi keluarga, rekan kerja, dan masyarakat yang pernah merasakan ketulusannya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads