Malam pergantian tahun di kawasan Braga, Kota Bandung, selalu menghadirkan nuansa spesial. Lampu-lampu kota yang gemerlap dan hiruk-pikuk pengunjung menjadikan lokasi ini pusat perayaan. Namun, bagi Joanna dan Darien, sepasang turis asal Singapura, malam itu menyisakan kenangan pahit yang tak akan mereka lupakan.
Selasa, 31 Desember 2024, Joanna dan Darien memutuskan untuk berjalan-jalan menikmati keindahan Braga. Kamera mereka terus merekam momen spesial itu, menceritakan pengalaman mereka di Bandung melalui sebuah vlog. Namun, keceriaan mereka berubah menjadi rasa tak nyaman ketika menyadari sedang diikuti sekelompok orang tak dikenal.
"Kami berjalan di Jalan Braga dan diikuti selama 10 menit oleh sekelompok anak laki-laki," kata Darien saat dikonfirmasi via direct massage (DM), Jumat (3/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, mereka mencoba mengabaikan. Namun, rasa tak nyaman semakin memuncak ketika para pengikut itu terlihat semakin mendekat. Merasa ada yang tidak beres, Darien dan Joanna berhenti dan menoleh ke belakang. Melihat gerakan mereka, kelompok itu langsung lari ke sebuah toko.
Meski tak mengungkap pelecehan apa yang dialami pasangannya, Darien menyebut peristiwa itu membuatnya merasa tidak aman.
"Setelah saya berbalik untuk melihat mereka, mereka segera lari ke toko. Saya dan Joanna kemudian berjalan di jalan lain karena kami merasa tidak aman. Mereka tidak berbicara kepada kami atau berinteraksi dengan kami setelahnya," ucapnya.
Kabar dugaan pelecehan yang dialami turis asal Singapura itu telah didengar Pemkot Bandung. Saat ini, petugas dari Satpol PP dan kepolisian kabarnya sedang mencari pelaku yang diduga melakukan pelecehan.
"Kami serius menangani laporan ini. Saat ini, koordinasi dengan Polrestabes terus dilakukan untuk mempercepat pengungkapan pelaku," ujar Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arief Syaifudin, meminta maaf atas insiden dugaan pelecehan itu. Dia menegaskan, keamanan dan kenyamanan wisatawan jadi prioritas saat datang ke Bandung.
"Kami mohon maaf apabila para wisatawan yang sedang berlibur di Kota Bandung terganggu oleh ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Pada prinsipnya kenyamanan para wisatawan adalah prioritas kami," ujarnya.
(iqk/iqk)