Konflik Keluarga di Bandung Sisakan Tembok Pembatas Rumah

Round-Up

Konflik Keluarga di Bandung Sisakan Tembok Pembatas Rumah

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 04 Jan 2025 08:30 WIB
Akses rumah rumah di Banjaran, Kabupaten Bandung, ditembok gegara konflik keluarga.
Akses rumah rumah di Banjaran, Kabupaten Bandung, ditembok gegara konflik keluarga. (Foto: Istimewa)
Kabupaten Bandung -

Setiap permasalahan, sejatinya memiliki jalan keluar. Jika mau dibicarakan, masalah yang timbul itu pastinya bisa diselesaikan dan tidak berpotensi menimbulkan perseteruan di antara beberapa pihak yang terlibat.

Namun sepertinya, kondisi ini jauh berbeda dengan yang dirasakan dua keluarga di Kampung Taraju, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Akibat perseteruan yang tak berujung, salah satu pihak keluarga kemudian nekat mendirikan tembok pembatas yang merugikan pihak keluarga lainnya.

Permasalahan ini pertama kali mencuat setelah potongan videonya viral di media sosial. Ternyata, sejak Kamis (21/12/2024), mediasi sempat dilakukan tapi berujung kebuntuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikJabar di lokasi, tampak di depan salah satu rumah terpasang tembok setinggi 1,5 meter. Tapi memang, saat ini tembok tersebut telah diberi akses meskipun hanya cukup untuk motor bisa melintas.

Yang mengejutkan, setelah insiden ini viral, kedua keluarga tampak tidak bersedia untuk memberikan keterangan dengan alasan keduanya sudah berdamai. Kemudian, awak media juga tidak diperkenankan untuk mengambil gambar di lokasi tersebut.

ADVERTISEMENT

Masalah perseteruan kedua keluarga yang ditengarai menjadi pemicu masalah ini tak ditampik Kades Tarajusari, Uli Mulia. Kata dia, puncaknya, salah satu keluarga nekat menutup akses jalan menuju rumah keluarga satunya dengan cara dibangun tembok.

"Ditembok baru dua hari kemarin lah. Tapi sudah di bongkar kemarin (Kamis 2 Januari 2025). Bukan dibongkar semua, cuman dikasih akses jalan seukuran pintu sekitar satu meter biar masuk motor saja," ujar Uli, kepada detikJabar, Jumat (3/1/2025).

Pihaknya mengaku tidak bisa memberikan informasi terkait permasalahan keluarga tersebut. Kata dia, saat ini keduanya telah sepakat berdamai saat mediasi.

"Jadi emang itu mah gesekan keluarga, jadi murang-maring saya juga ngak tahu masalahnya apa yang jelas itu masalah keluarga," katanya.

Tenyata, sebelumnya pemerintah desa telah melakukan mediasi terkait permasalahan tersebut. Bahkan mediasi dilakukan sebelum dilakukan pembentengan.

"Sebelum ditembok juga sudah di mediasi tanggal 31 Desember pas malam tahun baru. Tapi ngotot keneh yang punya tanah tetep dibenteng. Iya saya mah enggak apa-apa da itu hak yang punya tanah," jelasnya.

Setelah itu salah satu keluarga memutuskan untuk menembok akses jalan ke rumah salah satu keluarga. Kemudian keluarga yang tidak mempunyai akses langsung membuat video dan viral di sosial media.

"Nah setelah ditembok baru dimediasi lagi dan alhamdulillah pada sadar dan akur lagi. Cuman itu ditembok biar ada aksi dulu supaya sadar juga. Apalagi kemarin sempat viral juga," ucapnya.

Uli menambahkan kedua keluarga sudah melakukan mediasi dan telah sepakat berdamai. Bahkan mediasi tersebut disaksikan secara langsung oleh camat, TNI, Polri, dan desa.

"Sudah dimediasi, dirukunin lagi lah keduanya, alhamdulillah keduanya sudah sadar, yang punya tanah sadar yang di tembok juga sadar," pungkasnya.

(ral/iqk)


Hide Ads