Viral Akses Rumah Dua Keluarga Ditembok di Banjaran Bandung

Viral Akses Rumah Dua Keluarga Ditembok di Banjaran Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Jumat, 03 Jan 2025 14:24 WIB
Akses rumah rumah di Banjaran, Kabupaten Bandung, ditembok gegara konflik keluarga.
Akses rumah rumah di Banjaran, Kabupaten Bandung, ditembok gegara konflik keluarga. Foto: Istimewa
Bandung -

Viral di sosial media akses rumah warga di Kampung Taraju, Desa Tarajusari, Kecamatan Banjaran dibenteng dengan tembok, Jumat (3/1/1025). Aksi penutupan dengan tembok tersebut diduga terkait permasalahan keluarga.

Pantauan detikJabar di lokasi, tampak di depan salah satu rumah terpasang tembok setinggi 1,5 meter. Namun saat ini tembok tersebut telah diberi akses setelah menggelar mediasi, Kamis (21/2025) kemarin.

Kedua keluarga tampak tidak bersedia untuk memberikan keterangan. Dengan alasan telah berdamai dengan kedua belah pihak. Kemudian awak media tidak diperkenankan untuk mengambil gambar di lokasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Desa (Kades) Tarajusari, Kecamatan Banjaran, Uli Mulia mengatakan, kedua keluarga tersebut kerap berseteru. Kemudian puncaknya adalah salah satu keluarga melakukan penutupan dengan dibangun tembok.

"Ditembok baru dua hari kemarin lah. Tapi sudah di bongkar kemarin (Kamis 2 Januari 2025). Bukan dibongkar semua, cuman dikasih akses jalan seukuran pintu sekitar satu meter biar masuk motor saja," ujar Uli, kepada detikJabar, Jumat (3/1/2025).

ADVERTISEMENT

Pihaknya mengaku tidak bisa memberikan informasi terkait permasalahan keluarga tersebut. Kata dia, saat ini keduanya telah sepakat berdamai saat mediasi.

"Jadi emang itu mah gesekan keluarga, jadi murang-maring saya juga ngak tahu masalahnya apa yang jelas itu masalah keluarga," katanya.

Uli mengungkapkan sebelumnya pemerintah desa telah melakukan mediasi terkait permasalahan tersebut. Bahkan mediasi tersebut dilakukan sebelum dilakukan pembentengan.

"Sebelum ditembok juga sudah di mediasi tanggal 31 Desember pas malam tahun baru. Tapi ngotot keneh yang punya tanah tetep dibenteng. Iya saya mah enggak apa-apa da itu hak yang punya tanah," jelasnya.

Setelah itu salah satu keluarga memutuskan untuk menembok akses jalan ke rumah salah satu keluarga. Kemudian keluarga yang tidak mempunyai akses langsung membuat video dan viral di sosial media.

"Nah setelah ditembok baru dimediasi lagi dan alhamdulillah pada sadar dan akur lagi. Cuman itu ditembok biar ada aksi dulu supaya sadar juga. Apalagi kemarin sempat viral juga," ucapnya.

Uli menambahkan kedua keluarga sudah melakukan mediasi dan telah sepakat berdamai. Bahkan mediasi tersebut disaksikan secara langsung oleh camat, TNI, Polri, dan desa.

"Sudah dimediasi, dirukunin lagi lah keduanya, alhamdulillah keduanya sudah sadar, yang punya tanah sadar yang di tembok juga sadar," pungkasnya.




(sud/sud)


Hide Ads