Malam puncak West Java Festival (WJF) 2024 menjadi momen bersejarah yang disaksikan ribuan pasang mata di Lapangan Saparua, Kota Bandung, Minggu, 25 Agustus 2024. Pada acara ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan penghargaan Lifetime Achievement kepada dua tokoh legendaris Jawa Barat, yakni penyanyi lawas era 90-an Nike Ardilla dan pencipta lagu tradisional Es Lilin, Ni Mursih. Penghargaan diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey T. Machmudin, kepada perwakilan keluarga dari kedua tokoh tersebut.
Nike Ardilla menjadi penerima penghargaan pertama. Sebelum penghargaan diserahkan, seorang penyanyi wanita tampil membawakan lagu-lagu hits Nike Ardilla dengan gaya dan penampilan yang menyerupai sosok mendiang. Penonton larut dalam suasana haru sambil menyalakan flashlight ponsel mereka sebagai tanda kecintaan dan penghormatan kepada sang legenda.
Penghargaan diterima oleh kakak kandung Nike Ardilla, Alan Yudi, yang naik ke atas panggung. Selain trofi penghargaan, keluarga Nike Ardilla juga menerima uang kadeudeuh sebesar Rp20 juta dari Pemprov Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghargaan tersebut diberikan kepada Nike Ardilla, karena lady rocker ini telah mengharumkan nama Jabar dan lagu-lagunya hingga kini masih dikenang pecinta lagu di Indonesia hingga Asia. "Harapannya untuk fans Nike Ardilla yang hadir di sini (WJF 2024), terima kasih untuk support-nya selama ini bagi almarhumah," kata Alan Yudi di atas panggung.
Alan mengungkapkan, penghargaan itu juga merupakan bukti jika Nike Ardilla masih eksis dan tetap dikenang karya-karyanya oleh pecinta musik yang berasal dari banyak generasi.
"Saya harapkan untuk fans Nike Ardilla, terimakasih sekali sudah support, yuk kita angkat lagi budaya Sunda apalagi ada lagu yang sangat fenomenal, saya dengar lagu es lilin original, saya belum lahir, saya sangat bangga sekali, bisa berdampingan dengan abah, meski abah cucu dari pencipta lagu es lilin," ungkap Alan.
Alan menyebut, penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi bagi musisi dan seniman di Jabar. "Yuk kita gali lagi, lebih menghargai lagi seniman di Indonesia, yuk kita banggakan, mempermudah untuk kita," sebutnya.
"Terimakasih atas perhatiannya Pemerintah Jawa Barat kepada kami, khususnya kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis yang tak henti memberi perhatian kepada kita," tambah Alan.
Tak hanya Nike Ardilla, penghargaan lainnya juga diberikan kepada pencipta Lagu Es Lilin yang diciptakan Ni Mursi. Sekedar diketahui, Ni Mursih merupakan seniman Jawa Barat yang berjuang lewat karya. Penghargaan dan uang kadeudeuh dari Pemprov Jabar diterima langsung oleh H Endang Hidayat (91), cucu dari Ni Mursih.
Meski usianya tak lagi muda, ingatan Endang masih jelas dan sempat menceritakan bagaimana lagu Es Lilin dulu diciptakan sebagai bentuk protes dari musisi lokal. "Lagu Es Lilin itu suatu protes pada penyusun rekaman yang pada saat itu pilih kasih. Kalau ke penyanyi biduan, lebih besar royaltinya dan membayarnya tepat waktu. Tapi kalau ke musikus daerah diabaikan, harganya murah, itu sangat lucu pisan," ungkap Endang.
Endang mengakui jika lagu ini lebih dikenal di luar Indonesia atau di Malaysia khususnya. Dia berharap dengan penghargaan ini warga Indonesia khususnya warga Jawa Barat lebih mencintai lagu Es Lilin ini. "Padahal di Belanda dan Malaysia tersohor, tapi di Indonesia malah seperti itu. Ya mudah-mudahan dengan ulang tahun Jawa Barat ini, Es Lilin bisa tampil lagi. Terima kasih pada pak Bey, sebetulnya saya sudah pikun, tapi mendadak bisa cerita," sambungnya bercerita.
Sama seperti Nike Ardilla, sebelum diberi penghargaan oleh Pj Gubernur Jabar, pada layar panggung, turut dimunculkan cuplikan lagu Es Lilin yang diciptakan oleh Ni Mursih. Lagu Es Lilin yang diputarkan, memang jarang didengar di telinga warga, namun lagu yang diputar itu adalah lagu Es Lilin versi asli yang dicipkatakan Ni Mursih.
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey T. Machmudin, menegaskan penghargaan ini menjadi bukti bahwa Jawa Barat adalah rumah bagi seniman dan budayawan yang kreatif. "Dengan diserahkannya penghargaan ini,, makin yakin bahwa Jabar ini gudangnya seniman, budayawan, dan orang-orang kreatif. Dari 2 zaman berbeda, genre berbeda juga, tapi kesamaannya keduanya ini mengharumkan nama Jabar di tanah air dan dunia internasional," kata Bey.
(wip/iqk)