Gegana Polda Jabar Dikerahkan ke Lokasi Cairan Kimia Tumpah

Kabupaten Bandung Barat

Gegana Polda Jabar Dikerahkan ke Lokasi Cairan Kimia Tumpah

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 25 Des 2024 20:57 WIB
Tim Unit Kimia Biologi dan Radioaktif Gegana Polda Jabar ambil sampel zat kimia yang tumpah di Padalarang.
Tim Unit Kimia Biologi dan Radioaktif Gegana Polda Jabar ambil sampel zat kimia yang tumpah di Padalarang. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Polisi terus bekerja mengungkap insiden tumpahnya cairan kimia caustic soda liquid di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (24/12/2024).

Pada Rabu (25/12/2024) sore, Tim Gegana Sat Brimob Polda Jabar menerjunkan Unit Kimia Biologi dan Radioaktif untuk mengambil sampel cairan zat kimia yang tersisa di bagian truk tangki serta yang tercecer di jalan.

Pengambilan sampel tersebut dilakukan oleh petugas mengenakan alat pelindung diri (APD). Kemudian mereka bergerak ke titik pertama truk tangki tersebut dilaporkan mengalami kebocoran sampai titik terakhir truk berhenti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mencari sampel pembanding dari bahan kimia yang tercecer dan yang berada di truk tersebut. Setelah ditemukan, berdasarkan pengecekan yang kami lakukan cairan kimia itu merupakan soda api atau natrium hidroksida dengan rumus kimia NaOH," kata Komandan Detasemen Gegana Brimob Polda Jabar, Kompol Adjang Suhendar saat ditemui di Cikamuning, Rabu (25/12/2024).

Berdasarkan penelusuran, titik awal kebocoran cairan soda api itu bermula di daerah Cigentur, Cikalongwetan, kemudian berlanjut ke daerah Cikubangsari, sampai berhenti di Kampung Cikamuning, Padalarang.

ADVERTISEMENT

"Dengan jarak ceceran zat kimia itu sejauh 8 kilometer. Kami tidak lagi menemukan zat kimia Natrium Hidroksida di jalan, tapi kami menemukan ada 3 zat kimia lain," kata Adjang.

Tiga zat kimia tersebut yakni amonium tiosianat (NH4SCN), lalu hidrogen peroksida (H2O2), serta natrium nitrat (NaNO3) yang muncul dari reaksi kimia natrium hidroksida tersebut.

"Ini berarti zat soda api yang tumpah sudah bereaksi secara kimia karena alam. Kemarin sudah terjadi dua kali hujan, kemudian reaksi kimia kedua kemungkinan terpapar benda lain seperti solar, bensin, atau zat kimia lainnya," jelas Adjang.

Berdasarkan pemeriksaan, zat kimia natrium hidroksida itu bersifat korosif. Sehingga jika terpapar langsung pada kulit manusia bakal menyebabkan iritasi hingga efek terburuknya yakni kulit melepuh.

"Lalu kalau cairannya mengering dan terhirup, bisa menyebabkan iritasi jaringan dalam infeksi pernafasan atas. Dan ada korban terlaporkan melepuh kemarin ya. Cuma untuk zat yang jadi turunan tidak separah itu," kata Adjang.

Demi memastikan keamanan jalan dari paparan soda api dan zat kimia lainnya, pihaknya sudah melakukan dekontaminasi jalan dengan cairan penetralisir zat kimia B24X.

"Tapi semua sudah kami dekontaminasi, sudah kami pastikan aman di sepanjang lokasi tercecernya bahan kimia yang terlaporkan," kata Adjang.

Adjang menyebut proses penyelidikan yang dilakukan saat ini akan dilaporkan pada pimpinan sebagai bahan pengambilan keputusan atau langkah selanjutnya.

"Jadi kami laporkan hasil pelaksanaan kegiatan kami hari ini sebagai dasar pengambilan keputusan dan langkah selanjutnya," kata Adjang.




(orb/orb)


Hide Ads