Desa Temon, Ngrayun, Ponorogo, mendadak ramai oleh cerita misterius setelah seorang pria bernama Suwito, warga Desa Karanganyar, Pule, Trenggalek, dilaporkan hilang selama seminggu. Kejadian ini menghebohkan warga, apalagi ada isu jiga Suwito diculik makhluk halus.
Bahkan video proses pencarian Suwito viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit tersebut, ada 7 hingga 8 warga yang membawa tampah dan linggis melakukan buk buk teng atau cara tradisional. Mereka memukul-mukul tampah dan linggis agar Suwito segera kembali. Hasilnya Suwito berhasil ditemukan.
Dilansir detikJatim, kisah ini bermula pada Minggu (15/12/2024) ketika Suwito bersama rombongannya sedang dalam perjalanan pulang dari Yogyakarta usai menghadiri pengesahan sebuah perguruan silat. Namun, di tengah perjalanan, mobil yang mereka tumpangi kehabisan solar di Desa Temon. Semua penumpang turun mencari makanan di warung terdekat, kecuali Suwito yang memilih tetap tinggal di mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat rombongan kembali, Suwito sudah tak ada di tempat. Kepanikan melanda. Rombongan yang berjumlah 20 orang langsung mencari keberadaannya, namun usaha mereka sia-sia.
Warga setempat yang mendengar kabar itu ikut membantu. Mereka bahkan melibatkan seorang paranormal, yang kemudian menyebutkan bahwa Suwito dibawa oleh genderuwo, makhluk gaib yang sering disebut dalam cerita rakyat Jawa.
"Kemarin hilangnya hari Minggu tanggal 15 Oktober 2024. Dua hari tidak ketemu ditanyakan orang pintar akhirnya ya pakai cara tradisional," kata Muharis, Minggu (22/12/2024).
Agar Suwito lekas ketemu, lanjut Muharis, akhirnya pencarian dilakukan dengan cara tradisional buk buk teng. Berbagai alat seperti linggis, tampah dan alat dapur dipukul-pukul sambil memanggil nama Suwito.
Menurut Muharis, cara itu digunakan karena Suwito hilang bukan tersesat tapi diyakini diculik genderuwo. Pencarian itu tak hanya melibatkan rombongan Suwito namun juga warga setempat.
"Saya ikut mencari juga mbak. Satu kelompok saya ada 7-8 orang," ujar Muharis.
Ada beberapa kelompok warga yang mencari dengan cara buk buk teng. Pun juga ada sif. Mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 02.00 dini hari.
"Pencarian ini pun berhasil selang seminggu. Ketemunya di Desa Gajah, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo. Jaraknya lumayan jauh dari Desa Temon, Kecamatan Ngrayun," terang Haris.
Penemuan ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Ngrayun, Iptu Joko Triyono. Suwito ditemukan selamat dan dalam keadaan baik-baik saja di hutan. Joko menjelaskan Suwito bersama rombongan awalnya dalam perjalanan pulang usai menghadiri pengesahan salah satu perguruan silat di Yogyakarta.
"Kembali dari Yogyakarta rombongan kehabisan solar. Rombongan 20 orang yang lain turun dan ngopi, tetapi korban tidak mau," ungkap Joko.
"Sudah, sudah ketemu tadi pagi sekitar pukul 06.00 wib di Desa Gajah Kecamatan Sambit," imbuh Joko.
Masih kata Joko, meski Suwito ditemukan namun saat itu masih susah diajak komunikasi. Namun perlahan Suwito mampu diajak bicara.
Dari pengakuan Suwito, ia sebenarnya juga ikut turun dari mobil untuk membeli rokok. Namun saat kembali ke mobil, ia malah kehilangan rombongannya.
Dari situ, Suwito kemudian bertemu dengan seorang perempuan dan mengajaknya. Nahas, Suwito mau saja dan kemudian dinyatakan hilang.
"Ngakunya ketika mau balik, rombongannya tidak ada. Setelahnya Suwito ketemu seorang perempuan dan diajak balik bersama ya ikut saja," tandas Joko.
Pengakuan mengejutkan lainnya setelah lepas dari rombongan dan bersama seorang perempuan, Suwito juga ngaku sempat makan di warung. "Lha tapi masak ada warung di tengah hutan," cetus Joko.
Namun apapun ceritanya, Suwito telah ditemukan. Ia kemudian telah dijemput keluarganya. "Sudah dibawa pulang juga," tandas Joko.
Artikel ini telah tayang di detikJatim. Baca selengkapnya di sini.
(iqk/iqk)